.png)
Selular.id – Motorola semakin mendekati posisi Samsung sebagai vendor ponsel lipat terbesar di Amerika Serikat berdasarkan data terbaru tahun 2025.
Pangsa pasar Samsung dalam segmen ponsel lipat AS diprediksi mengalami penurunan pada akhir 2025 dibandingkan 2024, sementara Motorola justru mencatatkan pertumbuhan signifikan di wilayah yang sama.
Analisis pasar menunjukkan bahwa strategi lipat Samsung menghadapi tantangan serius dari pesaingnya.
Meski Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7 tetap menjadi produk unggulan, keberadaan Galaxy Z Flip 7 Fan Edition dinilai kurang optimal dalam menghadapi persaingan dengan Motorola Razr (2025) dan Razr Plus (2025).
Harga retail Galaxy Z Flip 7 FE yang mencapai US$900 menjadi salah satu faktor yang diduga mempengaruhi daya tarik produk ini di pasar.
Bahkan, perangkat tersebut kini tidak lagi tersedia melalui situs web resmi Samsung AS dalam berbagai varian penyimpanan dan pilihan warna.
Dinamika persaingan ini terjadi di tengah upaya Samsung untuk terus memperbarui lini produk lipatnya. Sebelumnya, Samsung telah merilis pembaruan sistem untuk Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung produk-produk premiumnya.
Strategi Harga dan Posisi Pasar
Kebijakan harga Samsung untuk produk lipat kelas menengah menjadi sorotan dalam persaingan dengan Motorola.
Galaxy Z Flip 7 Fan Edition yang seharusnya dapat menjangkau segmen pasar lebih luas justru ditawarkan dengan harga yang relatif tinggi, sementara Motorola berhasil menawarkan produk kompetitif dengan positioning harga yang lebih menarik.
Fenomena ini mengingatkan pada perkembangan pasar di wilayah lain, di mana pangsa Samsung di pasar ponsel lipat Eropa juga mulai tergeser oleh pesaing seperti Honor.
Pola serupa kini terlihat di pasar AS, menunjukkan perlunya evaluasi strategi secara global.
Keberhasilan Motorola dalam mendekati posisi Samsung di pasar AS menunjukkan bahwa konsumen mulai mempertimbangkan alternatif di luar produk Samsung. Razr (2025) dan Razr Plus (2025) berhasil menarik perhatian dengan kombinasi desain yang ikonik dan harga yang kompetitif.
Proyeksi Pasar dan Tantangan Ke Depan
Meski prediksi untuk tahun 2026 menunjukkan kemungkinan penurunan penjualan Motorola, analisis pasar mencatat bahwa perusahaan ini telah membangun momentum yang kuat.
Keberhasilan Motorola dalam meningkatkan pangsa pasarnya di AS menjadi bukti bahwa strategi produk dan harga yang tepat dapat mengubah lanskap persaingan.
Samsung sendiri telah lama membangun ekosistem produk lipat melalui berbagai inisiatif, termasuk strategi khusus untuk mengembangkan pasar ponsel lipat di berbagai negara. Namun, pendekatan yang sama mungkin perlu disesuaikan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar AS.
Perkembangan teknologi ponsel lipat juga menghadapi tantangan dalam hal daya tahan, di mana faktor ketahanan produk menjadi pertimbangan penting bagi konsumen. Baik Samsung maupun Motorola perlu memastikan bahwa produk-produk mereka dapat memenuhi harapan konsumen dalam hal kualitas dan durability.
Persaingan di pasar ponsel lipat AS ini terjadi dalam konteks yang lebih luas dari dinamika industri smartphone global.
Seperti yang terlihat pada strategi Apple yang menyesuaikan produksi berdasarkan respons pasar, para pelaku industri terus beradaptasi dengan preferensi konsumen yang berkembang.
Meningkatnya persaingan antara Samsung dan Motorola di pasar ponsel lipat AS menunjukkan bahwa segmentasi produk dan strategi harga menjadi faktor kritis dalam mempertahankan posisi pasar.
Perkembangan ini akan terus dipantau sebagai indikator tren broader dalam industri smartphone global, khususnya untuk kategori perangkat lipat yang terus berkembang.
