Ombudsman: Penundaan Pengangkatan CASN 2025 Menganggu Pelayanan Publik

7 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Ombudsman RI Robert Na Endi Jaweng mengatakan, penundaan pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara atau CASN 2024 berdampak terhadap pelayanan publik. Dia mencontohkan, ribuan CASN tenaga kesehatan yang belum diangkat dapat menganggu layanan kesehatan.

"Tenaga kesehatan di suatu daerah yang belum diangkat dalam kurun waktu yang cukup lama akan berakibat terganggunya layanan kesehatan," kata Robert dalam keterangan resmi, Rabu, 12 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, Robert mengatakan, penundaan itu berpotensi maladministrasi dalam pelayanan bidang kepegawaian. Robert pun memberikan sejumlah saran kepada pemerintah dan DPR untuk menyelesaikan masalah ini.  

Pertama, pemerintah perlu mengukur unsur kerugian publik akibat penundaan pengangkatan CASN tersebut. Pemerintah juga perlu memikirkan pendekatan solutif untuk mengatasi penundaan berlarut pengangkatan seperti upaya ganti rugi, pendekatan khusus pemerintah ke tempat kerja sebelumnya, dan opsi-opsi lainnya.

Kedua, Ombudsman meminta pemerintah menyampaikan informasi secara transparan terkait alasan penundaan pengangkatan CASN TA 2024. Menurut Robert, kepastian informasi akan membantu peserta untuk menyiapkan langkah-langkah antisipatif agar tidak terganggu kondisi perekonomiannya. "Serta tidak terjebak dalam situasi yang tidak pasti saat masa tunggu dan bahkan menjadi pengangguran sementara," kata dia. 

Ketiga, sebagai exit-strategy, pemerintah perlu menyusun skema penyelesaian melalui mekanisme pengangkatan CASN 2024 secara bertahap bagi instansi yang sudah siap secara administratif dan finansial. 

Adapun sebanyak 207 dari 602 instansi meminta penundaan pengangkatan atas alasan penataan formasi, pembaharuan administrasi, dan sebagainya. Menurut Robert, Kemenpan-RB maupun BKN wajib memastikan bahwa 395 instansi yang sudah siap untuk segera melakukan pengangkatan terhadap para CASN yang telah lulus tanpa harus dilakukan sekaligus (serentak).

Keempat, dia mengatakan, pemerintah perlu menerbitkan produk hukum atau regulasi yang berkaitan dengan kepastian pengangkatan CASN 2024. Menurut Robert, upaya ini sebagai jaminan kepastian pemerintah bahwa tidak akan penundaan lagi di kemudian hari.

"Bahwa pasti para CASN tersebut akan diangkat, serta pasti pula Oktober 2025 menjadi batas akhir pengangkatan CPNS dan Maret 2025 untuk PPPK", kata Robert.

Kelima, Ombudsman berharap selesainya perbedaan tafsir atas hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi II DPR RI dengan pemerintah. Perlu ada inisiatif baru untuk mencari titik temu antara DPR dengan pemerintah sehingga muncul kesepakatan final dan satu tafsiran yang sama atasnya. 

"Hal ini penting untuk memastikan kondusifnya situasi yang relatif kompleks saat ini dan dapat berdampak positif kepada upaya pencarian solusi penundaan pengangkatan CASN TA 2024”, kata Robert.

Kementerian PAN RB sebelumnya menunda pengangkatan CPNS dari semula Maret 2025 menjadi 1 Oktober 2025. Pengangkatan ini diprotes karena molornya pengangkatan membuat CPNS menganggur untuk waktu yang lama. 

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto ihwal polemik penundaan pengangkatan calon pegawai negeri sipil atau CPNS. "Sudah dilaporkan ke presiden," kata Rini kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 10 Maret 2025.

Rini mengatakan Presiden Prabowo akan turun tangan. Salah satunya dengan mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) mengenai pengangkatan CPNS tersebut. "Sudah dilaporkan nanti akan ada instruksi presiden ya," ujar dia.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online