Pakistan Klaim Tembak Jatuh Jet Rafale India, DPR Beri Catatan Soal Niat Pemerintah Beli Rafale

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima jet tempur Angkatan Udara India, termasuk tiga Rafale buatan Prancis pada Rabu pagi, 7 Mei 2025. Peristiwa itu mengingatkan Indonesia yang telah memesan 42 unit Rafale untuk modernisasi pertahanan udara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan, klaim Pakistan berhasil menembak jatuh Rafela perlu dilihat pada prinsip kehati-hatian, verifikasi, dan penilaian komprehensif terhadap data operasional di lapangan. Penilaian itu penting sebelum mengambil kesimpulan.

"Atau bahkan mempertimbangkan perubahan terhadap arah kebijakan pertahanan nasional Indonesia," kata Dave dalam keterangan tertulis, Sabtu, 10 Mei 2025. 

Ketua Umum Kosgoro ini mengatakan, klaim yang belum diverifikasi dalam zona konflik tidak dapat dijadikan dasar tunggal untuk menilai efektivitas atau kegagalan sistem senjata tertentu.

Apalagi, Dave mengatakan, kehilangan pesawat dalam sebuah konflik bukanlah anomali yang serta-merta menunjukkan kelemahan. Kehilangan pesawat bisa juga berasal dari sejumlah faktor seperti kesiapan dan skill pilot dan kelemahan dalam pengumpulan intelijen atau perencanaan misi.

"Atau karena keunggulan posisi atau taktik musuh di medan tempur tertentu, dan kerentanan terhadap sistem rudal SAM atau jamming musuh," kata dia. 

Meski begitu, Dave mengatakan, insiden itu bisa menjadi bahan evaluasi bagi Indonesia. Evaluasi tidak selalu berujung pembatalan. Indonesia, kata dia, dapat menyesuaikan doktrin penggunaan Rafale dengan kondisi geografi dan taktik tempur di kawasan.

Catatan Dave, evaluasi perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelatihan pilot dan skenario latihan tempur gabungan. Lalu, evaluasi juga dilakukan untuk membangun sistem pertahanan berlapis yang sinergis antara jet tempur, radar, dan sistem rudal darat ke udara,

Kemudian, perlu membentuk satuan pemeliharaan dan dukungan teknis yang solid agar Rafale dapat beroperasi dalam jangka panjang dengan readiness rate yang tinggi.

"Evaluasi adalah bagian penting dari siklus hidup sistem senjata modern dan dilakukan oleh semua negara, termasuk Amerika Serikat dan NATO," kata dia.

Militer Pakistan sebelumnya mengklaim telah menembak jatuh lima jet tempur Angkatan Udara India, termasuk tiga Rafale buatan Prancis. Serangan ini disebut sebagai serangan balasan setelah India melancarkan serangan rudal ke sejumlah wilayah Pakistan pada Rabu pagi, 7 Mei 2025.

"Jet tempur kami menembak jatuh Rafale milik India, tiga Rafale yang merupakan buatan Prancis. Jet kami adalah J-10C. Semua jet tempur ini merupakan hasil kerja sama dengan Tiongkok, “kata Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar dikutip dari South China Morning Post.

Menurut sumber keamanan Pakistan, jet-jet India yang jatuh menjadi target ketika berusaha menyerang Pakistan dari wilayah udara India. Pesawat yang jatuh itu termasuk tiga jet tempur Rafale dan masing-masing satu model Su-30 dan MiG-29 buatan Rusia. Meski begitu, pihak berwenang India belum mengeluarkan pernyataan yang menanggapi klaim tersebut.

Eskalasi di antara dua negara tetangga itu memanas setelah terjadi serangan pada 22 April di Pahalgam, wilayah Kashmir yang dikelola India, yang menewaskan 26 orang. India menyalahkan Pakistan atas serangan itu dan menuding adanya keterkaitan lintas batas antara Pakistan dengan pelaku serangan. Namun, Pakistan membantah tudingan itu.

Rizki Dewi Ayu berkontribusi dalam tulisan ini 

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online