Pemerintah Berencana Pangkas Biaya Pesawat dan Katering untuk Turunkan Ongkos Haji 2025

3 months ago 48

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i mengatakan pemerintah optimistis dapat menurunkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji atau BPIH 2025 dengan memangkas sejumlah komponen biaya pelaksanaan haji.

“Kami sudah melihat banyak komponen yang bisa dihemat,” kata Syafi’i kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin, 30 Desember 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun pertimbangan pemangkasan biaya yang dimaksud, kata Syafi’i, berupa ongkos pesawat dan konsumsi jamaah. 

Ia mengatakan efisiensi ongkos pesawat dapat dilakukan dengan menegosiasikan penurunan harga bahan bakar pesawat atau avtur untuk perjalanan haji. “Kan ada kebijakan dari Pak Prabowo untuk high season saja itu bisa dipotong 10 persen,” kata dia. 

Selain menyasar ongkos pesawat, Syafi’i menuturkan adanya peluang bagi pemerintah untuk memotong biaya konsumsi jemaah haji dalam kurs Arab Saudi yakni Riyal Saudi (SAR) per porsi makanan. 

“Katering yang lalu itu 16 setengah (SAR) kemungkinan bisa diturunkan ke 15 sampai 14 SAR per porsinya,” ujar dia. 

Menurut dia, dengan pertimbangan penghematan biaya di sejumlah komponen itu memungkinkan pemerintah untuk mewujudkan penurunan ongkos haji 2025.“Tahun ini ongkos haji insya allah turun tapi dengan bentuk pelayanan yang lebih baik,” ujar Syafi’i. 

Sebelumnya Menteri Agama Nasaruddin Umar mengusulkan biaya perjalanan ibadah haji atau Bipih 2025 yang perlu dikeluarkan jemaah sebesar Rp65.372.779,49 dari total rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji atau BPIH sebesar Rp93.389.684,99.

“Pemerintah mengusulkan rata-rata BPIH per jemaah haji Rp93.389.684,99,” kata Nasaruddin dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Senin, 30 Desember 2024. 

Atas usulan tersebut, jemaah haji menanggung sebesar 70 persen biaya haji sedangkan nilai manfaat yang ditanggung pemerintah hanya sebesar Rp28.016.905,5 atau 30 persen dari total BPIH.

Nasaruddin mengatakan penyusunan besaran BPIH didasarkan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang disebut cukup fluktuatif dalam beberapa waktu terakhir. pemerintah, kata dia, mengusulkan menggunakan asumsi kurs dolar AS sebesar Rp16.000, sedangkan asumsi kurs Arab Saudi yakni Riyal Saudi (SAR) terhadap rupiah sebesar Rp 4.266,67 per sar.  

Adapun komponen Bipih yang ditanggung jemaah berupa biaya pulang-pergi penerbangan dari embarkasi ke Arab Saudi Rp 34.386.390,68; akomodasi di Mekkah Rp 15.232.011,90; akomodasi di Madinah Rp 4.454.403,48; biaya hidup atau living cost Rp3.200.002,50; dan paket layanan masyair Rp8.099.970,94. 

Usulan BPIH 2025 ini memperlihatkan kenaikan ongkos biaya haji yang ditanggung jemaah. Sebelumnya, besaran BPIH 2024 sebesar Rp93.410.286 yang terdiri dari Bipih Rp56.046.171 dan nilai manfaat Rp 37.364.114. Dengan porsi tersebut, besaran ongkos yang ditanggung masyarakat adalah 60 persen dari BIPH. 

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online