Jakarta, Pintu News – Pada tanggal 20 Maret, investor dan pengusaha Anthony Pompliano menyatakan di Fox News bahwa terdapat perlombaan global untuk membeli Bitcoin , mirip dengan perlombaan antariksa di masa lalu.
Kini, konsep “perlombaan Bitcoin” menjadi kenyataan dengan banyak pemimpin dunia yang mendiskusikan urgensi untuk mendirikan cadangan aset digital atau mengadopsi cryptocurrency sebagai alat pembayaran yang sah.
Simak berita lengkapnya di sini!
Perlombaan Global untuk Bitcoin
El Salvador menjadi negara pertama yang menjadikan Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran yang sah pada tahun 2021, dengan membeli lebih dari 2.000 Bitcoin (BTC) sebagai bagian dari cadangan nasional.
Langkah ini bertujuan untuk mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi, meskipun mendapat pujian dan kritik karena volatilitas Bitcoin (BTC). Di tahun 2022, Republik Afrika Tengah mengikuti jejak El Salvador dengan alasan yang serupa, yaitu untuk meningkatkan pengembangan ekonomi dan inklusi keuangan.
Baca juga: Shiba Inu Price Prediction 24 Maret 2025: Analis Crypto Sebut Sinyal Breakout Makin Dekat!
Strategi Negara-Negara dalam Memperkuat Cadangan Bitcoin
Michael Saylor, salah satu evangelis Bitcoin yang paling terkemuka, menggambarkan dekade berikutnya sebagai “demam emas digital” dan membandingkan Bitcoin (BTC) dengan Proyek Manhattan, menyebutnya sebagai “energi digital”.
Menurut Saylor, hanya Bitcoin (BTC) dan surat berharga AS yang memiliki likuiditas dan kepercayaan global yang diperlukan untuk dijadikan aset cadangan yang dapat diandalkan secara global.
Beberapa negara seperti Rusia, Uni Emirat Arab, dan Bhutan, serta beberapa perusahaan besar seperti Strategy (sebelumnya MicroStrategy) dan BlackRock, telah menjadi pemegang Bitcoin (BTC) terbesar di dunia.
Baca juga: XRP Price Prediction 24 Maret 2025: Siap Tembus $100 dengan Adanya Adopsi Institusional?
Reaksi Beragam dari Berbagai Negara
Sementara beberapa negara seperti El Salvador dan Republik Afrika Tengah dengan cepat mengadopsi Bitcoin (BTC) sebagai strategi keuangan alternatif, negara-negara Eropa cenderung lebih konservatif.
Estonia, misalnya, telah menjadi pelopor dalam mengadopsi blockchain untuk pemilihan umum dan manajemen data kesehatan, namun negara-negara Uni Eropa mengambil sikap hati-hati terhadap cadangan crypto karena volatilitas tinggi dan likuiditas rendah.
Negara-negara seperti Swiss, Korea Selatan, dan Jepang juga tampak tidak terpengaruh oleh ambisi Amerika dalam memenangkan perlombaan Bitcoin ini.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- Crypto News. Bitcoin Race Intensifies as Leaders Reserve Urgency. Diakses pada tanggal 24 Maret 2025
- Featured Image: Generated by Ai