Pernah Pengalaman Jadi Negara Jajahan, Palestina Sangat Penting di Irlandia?

1 week ago 21

loading...

Irlandia selalu mendukung Palestina. Foto/X

DUBLIN - Para ahli mengatakan kepada Euronews bahwa posisi pro- Palestina Dublin berakar pada pengalaman Irlandia di bawah pendudukan Inggris dan kebijakan anti-kolonial. Itu dibuktikan dengan Irlandia mengancam akan mundur dari Kontes Lagu Eurovision jika pencalonan Israel tetap dilanjutkan.

"RTÉ yakin bahwa partisipasi Irlandia tidak dapat diterima mengingat banyaknya korban jiwa yang terus berlanjut di Gaza", demikian pernyataan penyiar publik Irlandia dalam siaran pers pada 12 September.

Pernah Pengalaman Jadi Negara Jajahan, Palestina Sangat Penting di Irlandia?

1. Palestina Hidup dalam Sistem Apartheid

Langkah ini merupakan yang terbaru dari serangkaian demonstrasi, boikot, dan seruan sanksi, karena mayoritas rakyat Irlandia tetap sangat mendukung Palestina dan kritis terhadap Israel.

71% responden survei meyakini bahwa warga Palestina hidup dalam sistem apartheid yang diberlakukan oleh Israel, menurut jajak pendapat yang dilakukan pada November 2023 terhadap sampel representatif 1.387 orang dan margin kesalahan 2,7% oleh lembaga survei Ireland Thinks yang mewakili Kampanye Anti-Apartheid Irlandia untuk Palestina (IAACP), sebuah koalisi yang terdiri dari 23 organisasi masyarakat sipil Irlandia.

Sentimen pro-Palestina ini hadir di seluruh spektrum politik, sebagaimana ditunjukkan oleh survei IAACP lainnya dari tahun 2024.

Di antara mereka yang disurvei, pendukung dua partai besar, Fianna Fáil yang berhaluan tengah (71%) dan Fine Gael yang berhaluan kanan-tengah (56%), setuju dengan pernyataan bahwa warga Palestina hidup dalam sistem apartheid yang dibangun oleh Israel.

2. Sangat Populer di Pendukung Sayap Kiri

Tren ini lebih menonjol di kalangan kiri, di antara pendukung partai People Before Profit–Solidarity yang berhaluan kiri ekstrem (100%), Partai Buruh (90%), dan Partai Sosial Demokrat (86%). Sebaliknya, hanya pendukung partai konservatif Aontú yang tidak sependapat (41% mendukung).

Penggunaan istilah apartheid dalam konteks Palestina mengacu pada sistem pendudukan dan segregasi warga Palestina yang diberlakukan oleh Israel sejak 1967, yang ditentang oleh Israel.

Sementara itu, Irlandia secara resmi mengakui Negara Palestina pada 28 Mei 2024, bersama Norwegia dan Spanyol, sebuah langkah yang dikecam oleh Israel saat itu.

Meskipun Dublin tetap menjadi salah satu pendukung setia Palestina di Uni Eropa, penting untuk diingat bahwa negara-negara Eropa lainnya telah mendahului mosi pengakuannya.

Negara-negara Pakta Warsawa seperti Hongaria, Polandia, dan Bulgaria, misalnya, mengakui Palestina pada tahun 1988, jauh sebelum bergabung dengan Uni Eropa. Hingga saat ini, 16 dari 27 negara Uni Eropa mengakui negara Palestina.

Baca Juga: 10 Raja yang Memiliki Banyak Istri, dari Raja Sulaiman hingga Firaun

4. Merasa Senasib karena Pernah Jadi Negara Jajahan

Dukungan Irlandia untuk perjuangan Palestina berakar pada paralel dengan pengalaman mereka sendiri selama pendudukan Inggris, menurut Brendan Ciarán Browne, profesor madya di Trinity College Dublin.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online