Piramida Bawah Air Diklaim Lebih Tua dari yang Ada di Mesir

15 hours ago 4

loading...

Temuan Piramida Bawah Air. FOTO/ BBC

TOKYO - Piramida setinggi 90 kaki yang tenggelam di lepas pantai Jepang menarik perhatian. Berada 82 kaki di bawah permukaan laut dekat Kepulauan Ryukyu, Monumen Yonaguni telah membingungkan para ilmuwan dan penyelam sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1986.

Struktur batu yang sangat besar, lengkap dengan anak tangga bersudut dan teras datar, tampak sangat mirip reruntuhan kuil buatan manusia meskipun usianya lebih dari 10.000 tahun.

Jika garis waktu itu terbukti akurat, akan menunjukkan bahwa piramida itu berusia ribuan tahun lebih awal daripada piramida Mesir atau Stonehenge Inggris dan mungkin menjadikannya bangunan tertua yang pernah dibangun oleh manusia.

Para pendukung teori tersebut mengatakan formasi Yonaguni, yang dijuluki “Atlantis Jepang,” mungkin merupakan bukti peradaban yang terlupakan yang mendahului munculnya pertanian sebuah konsep yang, jika benar, akan menulis ulang garis waktu pencapaian manusia.

Batu yang tenggelam tersebut memicu perdebatan baru ketika penulis Graham Hancock dan arkeolog Flint Dibble berselisih pendapat mengenai situs tersebut pada episode terbaru Joe Rogan Experience.

“Saya telah melihat banyak hal alam yang aneh dan saya tidak melihat apa pun di sini yang bagi saya mengingatkan saya pada arsitektur manusia,” kata Dibble pada podcast tersebut pada bulan April 2024.

Hancock, seorang pendukung terkenal peradaban kuno yang hilang, membalas: “Bagi saya, Flint, sungguh menakjubkan bahwa Anda melihat itu sebagai hal yang sepenuhnya alami, tetapi saya kira kita hanya memiliki sudut pandang yang sangat berbeda.”

Hancock menunjuk pada apa yang menurutnya merupakan tanda-tanda jelas dari rancangan cerdas — termasuk apa yang tampak seperti anak tangga yang diukir, megalit, lengkungan, dan bahkan ukiran mirip wajah yang terukir di batu.

“Jika ini benar-benar dibangun oleh peradaban misterius lebih dari 10.000 tahun yang lalu, itu akan menempatkan Yonaguni di liga yang sama dengan Göbekli Tepe di Turki — salah satu bangunan buatan manusia tertua yang diketahui, yang berasal dari sekitar 9500 SM,” katanya.

Profesor Universitas Boston Robert Schoch menyebut bentuk-bentuk aneh itu sebagai “geologi dasar dan stratigrafi klasik untuk batu pasir,” dalam wawancara sebelumnya dengan National Geographic.

“[Batu pasir] cenderung pecah di sepanjang bidang dan menghasilkan tepi yang sangat lurus, terutama di area dengan banyak patahan dan aktivitas tektonik,” jelasnya.

(wbs)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online