TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan akan memperluas akses transportasi umum. Salah satu caranya dengan mengembangkan TransJakarta menjadi TransJabodetabek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, salah satu permasalahan utama Jakarta adalah padatnya mobilisasi masyarakat pada pagi dan sore hari. Sebab, banyak masyarakat yang tinggal di area sub-urban seperti Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang, dan sekitarnya melakukan mobilisasi menuju dan keluar Jakarta.
“Karena kami tidak bisa menyelesaikan persoalan Jakarta hanya di wilayah Jakarta saja. Untuk itulah perlu aturan bersama-sama (dengan wilayah lain),” ujar Pramono dalam pidato perdananya pada rapat paripurna di Gedung DPRD Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025.
Pramono menuturkan, untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jakarta memerlukan diskusi secara detail dan mendalam dengan DPRD serta stakeholder terkait lainnya. Setelah mendapatkan persetujuan dari DPRD, barulah Pemprov Jakarta dapat mengeksekusi rencana pengembangan TransJakarta bersama para pemimpin daerah lain yang terkait.
“Kami akan meminta persetujuan dari saudara-saudara sekalian agar (rencana) ini bisa diterapkan bersama-sama,” kata dia.
Sebelumnya, wacana perluasan akses transportasi umum Jakarta telah disampaikan Pramono Anung dalam acara obrolan santai tentang "Menjadikan Jakarta Kota Ramah Sepeda" yang digelar oleh komunitas pesepeda alumni ITB'89, In Harmonia Gowessio (IHG) di Kedai Halaman, Cipete, Jakarta Selatan, Ahad 26 Januari 2025.
Dia mengatakan akan menyempurnakan sistem integrasi transportasi publik di Jakarta, yakni JakLingko. Caranya, dengan memperluas jangkauan dengan menambah trayek JakLingko. Pramono menyebut program ini juga akan menyasar kepada masyarakat yang berasal dari luar Jakarta, seperti Bekasi, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, dan bahkan Cianjur.
“JakLingko kami teruskan penuh, bahkan trayeknya ditambah,” kata dia.
M. Rizki Yusrial berkontribusi dalam artikel ini.