Pramono Anung Tinjau Banjir Jakarta Naik Helikopter

6 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung melaksanakan peninjauan banjir di wilayah Jakarta dengan helikopter. Dalam peninjauan ini, dia ditemani Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jakarta Ika Agustin Ningrum, Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Jakarta Marulitua Sijabat, Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih, serta Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A Chaniago.

Sebelum berangkat, Pramono sempat menyapa awak media. Dia mengatakan akan berkeliling selama 20 menit. “Sekitar jam 09.20 WIB kami kembali ke sini,” ujar Pramono di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Kamis, 6 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan menggunakan kemeja putih dan jaket abu-abu, Pramono menaiki helikopter berjenis AgustaWestland (AW) 169 milik Polri. Rombongan Pramono lepas landas pukul 08.30 WIB.

Adapun, Hingga Rabu, 5 Maret 2025 pukul 23.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat seluruh genangan di wilayah Jakarta telah surut. Meski demikian, Kepala Pusat data dan informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta Mohamad Yohan tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

Dia mengatakan, apabila sedang mengalami situasi darurat, masyarakat dapat segera menghubungi nomor telepon 112. “Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” ucap dia.

Sebelumnya, Pramono Anung telah mengunjungi posko pengungsian korban banjir Kelurahan Bidara Cina di GOR Otista, Jakarta Timur, Rabu, 5 Maret 2025. Dalam kunjungan tersebut, dia menyalurkan bantuan berupa sembako, family kit, dan peralatan sekolah.

Selain itu, dia juga mengingatkan warga agar mewaspadai potensi curah hujan tinggi yang diprediksi akan terjadi pada 11 hingga 20 Maret 2025. “Karena pengalaman (banjir) ini, kami ingatkan terlebih dahulu untuk antisipasi,” kata Pramono.

Meski demikian, dia meminta agar masyarakat tidak panik tapi tetap mewaspadai potensi banjir yang bisa terjadi. “Khawatir tidak perlu, tapi jangan kemudian leyeh-leyeh,” kata dia.

Pramono menuturkan telah menggelar rapat koordinasi dengan jajarannya untuk mengantisipasi potensi banjir akibat hujan ekstrem tersebut. Salah satu caranya adalah dengan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC).

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online