Proses Pembongkaran Pagar Laut Tangerang Mandek 4 Hari karena Cuaca Buruk

5 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut atau TNI AL bersama tim gabungan belum melanjutkan pengerjaan pembongkaran pagar laut di perairan Tangerang hingga penghujung Januari 2025. Progres pembongkaran pagar laut sepanjang 30 kilometer itu terhenti sejak 28 Januari 2025 lantaran cuaca buruk.

"Untuk hari ini masih belum. Cuacanya masih belum mendukung," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama I Made Wira Hady saat dihubungi, Jumat, 31 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprediksi bahwa wilayah Jabodetabek masih berpotensi turun hujan dan disertai petir di penghujung Januari ini. Hujan dengan intensitas tinggi juga menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.

Karena itu, Wira belum dapat memprediksi kapan pembongkaran pagar laut Tangerang ini bakal dilanjutkan kembali. Meski begitu, jajarannya beserta alat untuk membongkar bambu-bambu yang tertancap di perairan Tangerang itu masih disiagakan di sekitar lokasi.

Wira mengatakan hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi jika sewaktu-waktu pembongkaran pagar laut dilanjutkan. "Tim dan alat kami masih stand by semua, jika cuaca mendukung langsung gerak," kata dia.

TNI AL telah membongkar setidaknya 18,7 kilometer dari 30,16 kilometer pagar laut Tangerang. Pembongkaran pagar laut Tangerang pertama kali dilakukan pada 18 Januari 2025. Artinya, TNI AL beserta tim gabungan masih harus membongkar 11,46 kilometer pagar laut tersebut.

Pembongkaran pagar laut di perairan Tangerang ini dibagi menjadi tiga titik, di antaranya di wilayah Tanjung Pasir, Kronjo, dan Mauk. TNI AL mengerahkan sejumlah alat untuk membongkar pagar laut di perairan Tangerang seperti 2 Kal/Patkamla, 6 Sea Rider, 12 PK, 5 RBB, 2 RHIB, serta puluhan kapal milik nelayan. Total personel tim gabungan yang dikerahkan untuk membongkar pagar laut ini sebanyak 568, terdiri dari TNI AL, Bakamla, Polair, dan nelayan.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online