TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sepekan terakhir, hujan deras menyebabkan banjir di beberapa wilayah Jawa Barat, termasuk Sukabumi, Bekasi, Karawang, Cirebon, hingga Pelabuhan Ratu. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan permohonan maaf apabila penanganan banjir belum sepenuhnya memenuhi harapan semua pihak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dedi mengatakan, saat ini dirinya memfokuskan upaya perbaikan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, guna meningkatkan daya serap air dan mengurangi risiko banjir di wilayah hulu.
“Saya fokus untuk membenahi wilayah Puncak untuk kembali ke awalnya menjadi wilayah hutan dan perkebunan," kata dia melalui akun Instagram @dedimulyadi71 pada Jumat, 7 Maret 2025.
Selain membenahi wilayah Puncak, sejumlah langkah telah dilakukan Dedi untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda wilayahnya. Berikut adalah beberapa upaya yang ia lakukan.
1. Pembongkaran Bangunan Di Puncak
Dedi Mulyadi bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol; Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan; dan Bupati Bogor Rudi Susmanto, Pemprov Jawa Barat menyegel kawasan wisata Hibisc pada Kamis, 6 Maret 2025. Kawasan wisata yang dikelola oleh anak perusahaan PT Jaswita-BUMD milik Pemprov Jawa Barat itu dinilai menimbulkan masalah bagi lingkungan lantaran melanggar alih fungsi lahan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemprov Jabar juga menyegel tiga kawasan lain yang dinilai melanggar tata Kelola lahan, antara lain bangunan pabrik teh milik PT Sumber Sari Bumi Pakuan (SSBP), kafe dan restoran yang berada di dalam manajemen PT Perkebunan Nusantara I Regional 2, dan wahana ekowisata Eiger Adventure Land.
"Kebijakan saya untuk kawasan Puncak, bangunan-bangunannya saya bongkar, tujuannya adalah mengembalikan fungsi-fungsi resapan air dan rencananya akan dihutankan kembali," kata Dedi.
2. Modifikasi Cuaca
Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah melakukan modifikasi cuaca selama 10 hari menghadapi peringatan cuaca ekstrem yang diumumkan BMKG mengenai potensi hujan deras pada 10-25 Maret 2025. "Mudah-mudahan modifikasi itu bisa mengurangi beban air yang jatuh ke wilayah-wilayah rawan banjir. Kami sudah memproses, mudah-mudahan langkah ini bisa meringankan beban masyarakat Jabar yang mengalami kebanjiran," kata Dedi Mulyadi dalam keterangannya, Jumat, 7 Maret 2025.
Dedi mengatakan, upaya tersebut diharapkan juga bisa mengurangi dampak banjir tidak hanya di wilayah Jawa Barat, tapi juga di wilayah Jakarta mengingat aliran air dari wilayah hulu mengalir ke Bekasi, Karawang, dan juga Jakarta.
3. Urunan Rp 500 Miliar untuk Atasi Banjir
Pemprov Jabar bersama Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, serta Kabupaten Bogor sepakat untuk mengumpulkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk digunakan mengatasi banjir. Dedi mengatakan, dana yang terkumpul tersebut rencananya akan digunakan untuk melakukan sejumlah langkah mitigasi bencana banjir.
Adapun beberapa langkah yang dilakukan diantaranya normalisasi tiga sungai utama yang melintasi Bogor, Depok, dan Bekasi yakni Sungai Cikeas, Kali Bekasi, serta Sungai Cileungsi.
"Kami akan melakukan normalisasi dengan pelebaran serta pengerukan sedimentasi di ketiga sungai tersebut. Selain itu, kami juga akan memperluas Bendung Koja di Kota Bekasi guna meningkatkan daya tampung air limpahan dari ketiga sungai ini," kata Dedi, dikutip dari keterangannya, Sabtu, 8 Maret 2025.
4. Membenahi Infrastruktur Penunjang
Selain normalisasi sungai, Dedi mengatakan, dana yang dikumpulkan bersama tersebut juga akan digunakan untuk perbaikan dan pembenahan infrastruktur penunjang seperti sistem drainase serta pemulihan rumah warga yang terdampak banjir. “Pokoknya kita serius tangani ini, bukan sekedar omong-omong," kata dia.
Dedi mengatakan, langkah tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko banjir. “Dengan langkah-langkah ini, kami berharap dapat mengurangi risiko banjir, ditambah dengan penerapan teknologi modifikasi cuaca," kata dia.
5. Penanaman Kembali Pohon
Usai membongkar tempat wisata Hibisc Fantasy Puncak, Pemprov Jabar juga bakal mengembalikan fungsi kawasan tersebut dengan cara penanaman kembali pohon telah dilakukan mulai hari ini atau sehari setelah dilakukan pembongkaran.
"Hari ini ada 2.300 pohon yang ditanam," kata Dedi melalui pesan singkat, Sabtu, 8 Maret 2025.
Ia menargetkan, kawasan tersebut bakal ditanami sebanyak 23.000 pohon dengan kalkulasi 1.000 pohon per satu hektare. "Berarti ada 23.000 pohon yang akan ditanami di sini," ujar Dedi.
Mahfuzulloh Al Murthado, Andi Adam Fathurahman, Ahmad Fikri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.