TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu faktor utama yang meningkatkan survei kepuasan masyarakat terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran. Sebagai contoh, Lembaga Riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa program tersebut meraih skor tertinggi dengan nilai 8,4 dari skala 1 hingga 9.
Ia menilai program MBG mendapatkan respons positif dari masyarakat karena sifatnya yang populis. "Selama bansos, makan siang, tunjangan sana-sini dilakukan, maka tingkat kepuasan akan terjaga," kata dia saat dihubungi Tempo pada Ahad, 26 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, dengan program ini, Ray mengatakan tidak serta-merta Indonesia bisa mencapai target Indonesia Emas 2045. Pasalnya, pola mengejar kepuasan ini juga telah digunakan pada Presiden Joko Widodo yang sering kali menyebar bansos dan selalu mendapat tingkat kepuasan pada kisaran 70 persen.
"Pola yang sama, nampaknya, dilakukan lagi di era Pak Prabowo ini," tutur dia.
Menurut Ray, dengan fokus pemerintah pada program-program populis dan menjaga tingkat kepuasan masyarakat, isu-isu penting seperti pemberantasan korupsi, penegakan hukum yang adil, reformasi institusi kepolisian, dan lainnya justru terabaikan. Padahal, isu-isu tersebut merupakan persoalan utama bagi bangsa dan negara.
Selain itu, ia juga menggarisbawahi pentingnya ketahanan ekonomi untuk mendukung program yang ia anggap populis ini. Pasalnya, program tersebut tentulah mengeluarkan uang negara yang tidak sedikit.
"Langkah memangkas belanja birokrasi dan pejabat sudah tepat. Tapi, tentu saja, tidak akan cukup. Langkah lainnya perlu juga dilakukan seperti pemangkasan jumlah kementerian dan turunannya," ujar Ray.
Sebagai informasi, Peneliti Senior LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan program Makan Bergizi Gratis meraih posisi teratas dengan nilai positif karena dinilai efektif dalam membantu mengurangi angka stunting dan malnutrisi, yang menjadi masalah kronis di Indonesia. Selain itu, program ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan permintaan terhadap produk pangan lokal.
"Alasan lainnya meningkatkan kualitas generasi mendatang dengan kesehatan yang lebih baik," kata Ardian dalam konferensi pers perilisan hasil survei, dipantau secara daring di YouTube LSI Denny JA Official, pada Sabtu, 25 Januari 2025.