Sah! Harta Karun Logam Tanah Jarang Ukraina Bakal Dicaplok AS

6 hours ago 5

loading...

Amerika Serikat atau AS dan Ukraina akhirnya menandatangani kesepakatan mineral langka yang memberikan akses kemitraan kepada AS dalam mengembangkan sumber daya alam Ukraina. Foto/Dok

JAKARTA - Amerika Serikat atau AS dan Ukraina akhirnya menandatangani kesepakatan mineral langka yang memberikan akses kemitraan kepada AS dalam mengembangkan sumber daya alam Ukraina , termasuk logam tanah jarang yang menjadi primadona. Kepastian ini diumumkan oleh Menteri Keuangan AS, Scott Bessent dan Menteri Ekonomi Ukraina, Yuliya Sviridenko.

Kesepakatan ini muncul ketika Ukraina mencari jaminan keamanan dari Washington sebagai bagian dari perjanjian damai potensial dengan Moskow yang sedang dinegosiasikan oleh Presiden AS Donald Trump.

Ditekennya perjanjian yang memberikan akses kepada Washington ke sumber daya alam Ukraina terjadi di tengah pemotongan bantuan militer Amerika dan meningkatnya ketegangan atas inisiatif perdamaian Trump.

Dalam kesepakatan tersebut juga terkait pembentukan Dana Investasi Rekonstruksi Amerika Serikat-Ukraina. "Presiden Trump membayangkan kemitraan antara rakyat Amerika dan rakyat Ukraina ini untuk menunjukkan komitmen kedua belah pihak terhadap perdamaian dan kemakmuran abadi di Ukraina," kata Bessent dalam sebuah pernyataan.

Meski begitu teks lengkap perjanjian tersebut belum dirilis. Sedangkan Sviridenko mengatakan, dana itu akan dikelola bersama oleh Ukraina dan AS "atas dasar 50/50," dan bahwa "tidak ada pihak yang akan dominan."

Dia mengatakan, bahwa 50% dari pendapatan dari izin baru di bidang mineral kritis, minyak, dan gas akan diarahkan ke Dana Investasi Rekonstruksi.

"Kepemilikan dan kontrol penuh tetap berada di tangan Ukraina," tambah menteri Ukraina itu.

"Negara Ukraina yang menentukan apa dan di mana harus diekstraksi. Apa yang ada di bawah tanah tetap berada di bawah kepemilikan Ukraina – ini dengan jelas ditetapkan dalam Perjanjian."

Menurut Sviridenko, kesepakatan itu tidak mengubah proses privatisasi atau pengelolaan perusahaan milik negara. Dia mengatakan, bahwa raksasa minyak dan gas Ukrnafta, serta Energoatom – operator pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina – akan tetap berada di bawah kepemilikan pemerintah.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online