Saham MicroStrategy Turun 16% Tahun Ini di Tengah Penurunan Harga Bitcoin (26/2/25)

2 days ago 7

Jakarta, Pintu News – Saham perusahaan teknologi MicroStrategy, yang kini dikenal sebagai Strategy, mengalami penurunan sekitar 16% pada tahun ini seiring dengan koreksi harga Bitcoin .

Penurunan tajam saham ini memicu kekhawatiran mengenai kelangsungan strategi pembelian Bitcoin yang telah lama menjadi andalan perusahaan. Pada 25 Februari, harga Bitcoin turun sekitar 4% menjadi sekitar $88.000 (IDR 1.436.040.000), memperburuk situasi bagi perusahaan yang memiliki simpanan Bitcoin yang signifikan.

Strategi Pembelian Bitcoin yang Terus Berlanjut

Sejak tahun 2020, Strategy telah menghabiskan lebih dari $33 miliar (Rp538.890.000.000.000) untuk membeli Bitcoin, dengan harga rata-rata sekitar $66.000 (Rp1.076.000.000) per koin. Perusahaan ini telah memperoleh keuntungan tidak terealisasi lebih dari $10 miliar (Rp163.300.000.000.000) berdasarkan harga Bitcoin yang lebih tinggi. Pembelian tersebut didanai melalui penerbitan saham dan sekitar $9,5 miliar (Rp155.140.000.000) utang konversi, yang hampir tidak ada yang jatuh tempo hingga 2027 atau lebih lama.

The advantage for MicroStrategy here is that they have bought time.

However, what if these convertible bonds remain below the conversion price at maturity, beginning in 2027+?

For this to happen, Bitcoin would need to fall well over 50% from current levels and remain there. pic.twitter.com/2rF5nNQgFF

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) February 25, 2025

Namun, pasar mulai mempertanyakan keberlanjutan strategi ini, terutama setelah penurunan harga Bitcoin yang signifikan. Dalam analisis yang diterbitkan pada 25 Februari, The Kobeissi Letter, sebuah firma analisis pasar, menyatakan bahwa “kemampuan mereka untuk mengumpulkan modal tambahan” sangat bergantung pada pertumbuhan cadangan Bitcoin perusahaan. Mereka juga mengingatkan bahwa jika kewajiban perusahaan melebihi aset yang dimiliki, kemampuan ini bisa berkurang drastis.

Baca Juga: Senator Dick Durbin Ajukan Legislasi untuk Menghentikan Penipuan di ATM Crypto

Risiko Penurunan Harga Bitcoin Terhadap Keuangan Perusahaan

Meskipun harga Bitcoin terus mengalami fluktuasi, utang jangka panjang yang dimiliki Strategy memberikan sedikit kenyamanan dalam hal likuiditas. The Kobeissi Letter mengungkapkan bahwa perusahaan perlu menghindari penurunan harga Bitcoin lebih dari 50% dari level saat ini dan mempertahankannya dalam jangka waktu yang lama, setidaknya hingga 2027, agar tidak terpaksa melikuidasi simpanan Bitcoin mereka.

Pada 25 Februari, saham Strategy anjlok lebih dari 10% menjadi sekitar $245 (Rp4.000.000), sementara harga Bitcoin berada di bawah $90.000 (Rp1.467.000.000) untuk pertama kalinya sejak November 2024. Saham perusahaan ini juga mengalami penurunan hampir 50% dari level tertinggi sepanjang masa sebesar $473 (Rp7.715.000) yang tercatat pada November 2024, setelah perusahaan mengungkapkan ambisi mereka untuk membeli Bitcoin senilai $42 miliar (Rp685.860.000.000.000) hingga 2027.

Prospek Masa Depan dan Keyakinan Analis

First, $MSTR's strategy is largely contingent on the ability to raise additional capital.

In a situation where their liabilities rise significantly higher than their assets, this ability could deteriorate.

However, this doesn't necessarily mean "forced liquidation." pic.twitter.com/jWxQT8m5kD

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) February 25, 2025

Meskipun penurunan harga saham ini menimbulkan kekhawatiran, beberapa analis saham masih optimistis terhadap prospek rebound Strategy. Benchmark, sebuah lembaga riset saham, bahkan menaikkan target harga saham MSTR menjadi $650 (Rp10.614.000), dengan keyakinan bahwa perusahaan akan terus mengumpulkan modal untuk mendanai strategi pembelian Bitcoin-nya. Analis percaya bahwa perusahaan akan terus mendapatkan “yield” dari Bitcoin, yang mengukur rasio simpanan Bitcoin terhadap saham yang beredar. Hal ini akan menjadi tolok ukur penting untuk kinerja finansial perusahaan di masa depan.

Namun, beberapa investor berfokus pada kapitalisasi pasar Strategy yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai aset bersihnya. Benchmark menyarankan bahwa lebih baik menggunakan rasio “BTC-per-saham” untuk menilai nilai perusahaan ini. Strategy menargetkan yield Bitcoin sebesar 15% pada tahun 2025, yang diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor.

Baca Juga: Mata Uang Apa yang Akan Menggantikan Dolar AS? Bitcoin Diprediksi Jadi Salah Satunya!

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online