TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengumumkan bahwa Sekolah Rakyat tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) akan mulai beroperasi pada Juni atau Juli 2025, bersamaan dengan tahun ajaran baru 2025/2026. Sekolah Rakyat pertama ini akan berlokasi di Bekasi.
1. Sekolah Rakyat Dimulai dari Bekasi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Gus Ipul, sekolah ini akan dibangun di dekat salah satu sentra Kemensos di Bekasi. “Mudah-mudahan mulai tahun ini kami mulai di Bekasi. Dimulai dari tingkat SMA dulu,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 3 Maret 2025.
Presiden Prabowo Subianto meminta agar Sekolah Rakyat segera beroperasi tahun ini dan dipersiapkan dengan baik. Prabowo menekankan pentingnya mencetak agen perubahan dan memberikan pendidikan layak bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
2. Memanfaatkan Kompleks Pangudi Luhur Bekasi
Kementerian Sosial mempertimbangkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) di Kota Bekasi, Jawa Barat, sebagai lokasi Sekolah Rakyat. Kompleks Pangudi Luhur 2 yang sebelumnya menjadi pusat rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas sensorik netra akan dialihfungsikan untuk sekolah ini. STPL sendiri berdiri di atas lahan seluas 16 hektare dan terbagi ke dalam tiga kompleks.
Jika program ini berjalan, layanan rehabilitasi sosial akan dipindahkan ke kompleks Pangudi Luhur 1 dan 3.
3. Konsep Boarding School Gratis
Sekolah Rakyat ditujukan bagi pelajar dari keluarga miskin dan miskin ekstrem agar dapat memperoleh pendidikan berkualitas secara gratis. Konsepnya menyerupai sekolah asrama (boarding school), yang tidak hanya memberikan pendidikan, tetapi juga menjamin asupan gizi murid.
“Tujuan utama Sekolah Rakyat adalah memutus mata rantai kemiskinan. Jika orang tuanya miskin, jangan sampai anaknya juga miskin. Ini harus diputus dengan menyekolahkan mereka,” ujar Mensos Gus Ipul.
4. Pilot Project di Jakarta dan Sekitarnya
Sebagai tahap awal, proyek percontohan Sekolah Rakyat akan dibangun di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Gus Ipul berharap program ini bisa segera berjalan dalam waktu dekat. “Rencananya, kita bangun tiga lokasi di sekitar Jakarta dulu. Setelah itu baru meluas ke daerah lainnya,” ungkapnya.
5. Pendanaan Melibatkan Baznas dan Swasta
Dalam hal pendanaan, Kemensos membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan sektor swasta. Namun, detail pendanaan masih dalam tahap pembahasan setelah kajian dasar program selesai. “Pelaksanaannya bisa dari anggaran pemerintah, Baznas, atau bahkan kerja sama dengan swasta. Semua tergantung hasil kajian nanti,” kata Gus Ipul.
6. Tidak Tumpang Tindih dengan Program Kemendikdasmen
Mensos memastikan bahwa Sekolah Rakyat tidak akan bertabrakan dengan program pendidikan yang berada di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Gus Ipul menyatakan bahwa koordinasi dengan Mendikdasmen Abdul Mu’ti berjalan baik dan saling mendukung.
Hendrik Yaputra dan Karunia Putri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.