.png)
Selular.id – Para pengembang kini dapat menggunakan bahasa pemrograman Swift milik Apple untuk membuat aplikasi Android, membuka jalan yang lebih mudah untuk berbagi kode dengan aplikasi iOS.
Kemajuan ini terjadi setelah Android Workgroup, yang merupakan bagian dari proyek open-source Swift, mengumumkan peluncuran Swift SDK untuk Android pada Oktober 2025.
SDK yang baru dirilis ini memungkinkan para developer membangun aplikasi Android menggunakan Swift dengan alat yang didukung secara resmi, bukan lagi mengandalkan solusi yang bersifat workaround.
Pengumuman ini muncul beberapa bulan setelah Android Workgroup dibentuk dalam proyek open-source Swift, yang semakin memperluas kompatibilitas bahasa pemrograman tersebut di luar ekosistem Apple.
Joannis Orlandos, Ketua Android Workgroup, dalam pernyataannya pada Oktober 2025 menyampaikan, ”
Dengan SDK ini, pengembang dapat mulai mengembangkan aplikasi Android dalam Swift, membuka avenue baru untuk pengembangan lintas platform dan mempercepat inovasi di seluruh ekosistem mobile.” Pernyataan ini menegaskan komitmen untuk membuat tools yang lebih terintegrasi bagi developer.
Bersamaan dengan peluncuran SDK, kelompok kerja tersebut juga merilis panduan pemula yang dapat membantu pengembang menyiapkan kode Swift native pertama mereka di Android.
Selain itu, mereka telah membagikan beberapa contoh proyek di GitHub serta materi pendukung bagi developer yang ingin mengintegrasikan kode Swift ke dalam proyek Android yang sudah ada.
Perkembangan ini mengingatkan pada era ketika Swiftkey menerbitkan SDK untuk Android, yang membuka peluang integrasi fitur keyboard pintar ke berbagai aplikasi. Namun, kali ini skalanya lebih besar karena menyentuh inti dari pengembangan aplikasi mobile itu sendiri.
Apa Dampaknya Bagi Pengguna?
Meskipun sebagian besar pengguna tidak peduli dengan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi mereka, SDK Swift yang baru ini dapat membuat pengembangan aplikasi multiplatform sedikit lebih mudah.
Perubahan ini kecil kemungkinannya mempengaruhi aplikasi yang sudah memiliki versi iOS dan Android, namun dapat membuat pengembangan porting aplikasi baru menjadi lebih feasible.
Mengingat banyaknya aplikasi yang hanya tersedia di iOS, pengguna Android berpotensi mendapatkan manfaat terbesar dari perkembangan ini.
Namun, tools ini masih dalam tahap awal dan masih jauh dari proses yang sederhana untuk memporting aplikasi iOS ke Android.
Android Workgroup masih perlu melakukan banyak upaya untuk mewujudkan proses yang lebih mudah tersebut.
Dalam konteks yang lebih luas, kemampuan kustomisasi platform Android yang sudah dikenal melalui 9 trik kustomisasi Android yang jarang diketahui pengguna mungkin akan semakin kaya dengan hadirnya lebih banyak aplikasi yang awalnya eksklusif untuk iOS.
Lanskap Teknologi Multiplatform Saat Ini
Saat ini, teknologi paling populer untuk pengembangan aplikasi mobile yang sepenuhnya multiplatform adalah Kotlin Multiplatform.
Bahkan dengan teknologi tersebut, pengembang masih perlu menggunakan tools yang spesifik untuk setiap platform untuk membangun aplikasi mereka, meskipun mereka dapat menggunakan banyak kode yang ditulis dalam Kotlin di berbagai platform.
Kemunculan Swift SDK untuk Android ini bisa dianggap sebagai langkah awal yang penting meskipun masih dalam tahap pengembangan. Banyak aplikasi iOS sederhana yang dibuat oleh developer tunggal atau tim kecil tidak memiliki versi Android.
Jika proses porting aplikasi iOS ke Android menjadi lebih mudah, dapat dibayangkan bahwa lebih banyak developer akan melakukan upaya tersebut, yang pada akhirnya menguntungkan semua pihak.
Perkembangan ini juga menarik untuk diamati dalam konteks dinamika industri yang lebih luas, termasuk tren perangkat seperti Acer Swift Go terbaru yang menyasar kreator dan pelajar, yang menunjukkan bagaimana brand teknologi terus beradaptasi dengan kebutuhan pengembangan yang semakin terintegrasi.
Meskipun masih terlalu dini untuk menentukan dampak sepenuhnya dari kemunculan Swift SDK untuk Android, langkah ini menandai babak baru dalam hubungan antara dua platform mobile terbesar di dunia.
Perkembangan lebih lanjut dari tools ini akan menentukan seberapa banyak aplikasi iOS yang akhirnya bisa dinikmati oleh pengguna Android tanpa harus menunggu waktu pengembangan yang lama.
