Takut Diserang Rusia, Finlandia Bangun Rel Kereta Perang Senilai Rp382 Miliar

5 hours ago 1

loading...

Finlandia bangun rel kereta perang senilai Rp382 miliar. Foto/X/@NewsForbiddenX

HELSINKI - Finlandia telah mengalokasikan €20 juta atau setara Rp382 miliar untuk perencanaan jalur kereta api baru yang menghubungkan negara Nordik itu dengan negara tetangga Swedia dan Norwegia yang akan memfasilitasi pergerakan peralatan militer NATO jika terjadi perang dengan Rusia.

Melansir surat kabar Iltalehti, Helsinki meninggalkan kebijakan netralitasnya yang telah lama berlaku dan bergabung dengan blok militer yang dipimpin AS pada April 2023, dengan alasan masalah keamanan atas konflik Ukraina. Swedia mengikutinya pada 2024, dengan alasan yang sama. Sebagai tanggapan, Moskow berjanji untuk memperkuat postur pertahanannya di Rusia barat laut.

Iltalehti, mengutip sumber anonim pemerintah, mengklaim bahwa proyek kereta api tersebut sedang berjalan sekarang karena pemerintah Finlandia telah mengalokasikan dana untuk perencanaannya.

Menurut harian tersebut, biaya keseluruhan proyek tersebut kemungkinan akan mencapai miliaran euro, dengan pekerjaan konstruksi aktual diharapkan akan "berlangsung hingga tahun 2030-an."

Artikel tersebut selanjutnya mengklaim bahwa pemerintah Finlandia berharap untuk mendapatkan pendanaan Uni Eropa untuk proyek tersebut.

Menjelaskan perlunya proyek kereta api dalam sebuah wawancara dengan Iltalehti pada bulan November, menteri transportasi dan komunikasi Finlandia, Lulu Ranne mengutip ancaman Rusia yang dirasakan.

"Tank dan meriam harus dapat dipindahkan dalam situasi apa pun," tegasnya saat itu.

Menurut pembaruan kebijakan NATO yang diterbitkan bulan lalu, blok tersebut “terus mengintegrasikan [anggota] terbarunya – Finlandia dan Swedia – ke dalam rencana, pasukan, dan struktur komando, termasuk dengan mengembangkan kehadiran di Finlandia.”

Awal minggu ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa dengan infrastruktur militer NATO yang “secara bertahap muncul di wilayah Finlandia” dalam beberapa tahun terakhir, Moskow mengambil “langkah-langkah untuk meningkatkan keamanannya yang dianggap perlu oleh militer kami.”

Berbicara kepada mingguan Prancis Le Point, ia menekankan bahwa Rusia tidak pernah memiliki “masalah” dengan Finlandia atau Swedia yang bergabung dengan NATO, dan tidak berniat menyerang mereka.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menolak tuduhan bahwa Moskow menyimpan niat agresif terhadap negara-negara NATO, menyebutnya “omong kosong” yang dirancang untuk membuat khawatir Eropa Barat dan melegitimasi peningkatan besar dalam anggaran pertahanan.

(ahm)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online