Tas Jurnalis Dirusak hingga Barang Hilang, NAM AIR Belum Beri Respons/Foto: Reno Hastukrisnapati Widarto/detikcom
Jakarta, Insertlive -
Maskapai penerbangan Nam Air kembali dikecam dari penumpang. Hal ini menyangkut kenyamanan dan keamanan seorang penumpang ketika menaiki NAM AIR menuju Denpasar, Bali.
Melalui berita eksklusif yang diterima InsertLive, penumpang bernama Muharram Saputra mengaku barang bawaannya yang diletakkan di dalam bagasi pesawat mengalami kerusakan.
Pria yang berprofesi sebagai jurnalis di InsertLive itu mengungkapkan beberapa barang bawaannya telah hilang dari dalam tasnya.
Kejadian ini sudah dilaporkan kepada JAS Bagagge Service di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Rabu (30/4), tetapi tidak ada pertanggungjawaban dari pihak maskapai.
Diceritakan bahwa kondisi tas milik Putra mengalami kerusakan parah. Resleting tas yang sudah digembok, tampak patah.
Tak hanya itu, pakaian di dalam tas juga terlihat berantakan hingga barang-barang pribadi miliknya seperti facial wash serta dua bungkus rokok ikut hilang.
"Hari Rabu (30/4) saya berangkat ke Bali menggunakan maskapai NAM Air karena harus melaksanakan tugas dari kantor. Saat tiba di bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, saya ambil tas saya yang saat itu masuk ke dalam bagasi," cerita Putra.
"Saat pengambilan, saya mendapati tas saya dalam kondisi rusak parah di mana slider patah dengan gembok masih terpasang. Bahkan isi tas saat itu berantakan dan beberapa pakaian berpindah dari tempat awalnya. Setelah dilakukan pengecekan, sabun muka dengan merek E*ha dan dua bungkus rokok milik saya hilang," sambungnya.
"Saya memutuskan untuk membuat laporan atas kerugian yang dialami, dan yang paling tidak diterima adalah isi tas saat itu berantakan," paparnya lagi.
Bukti tas jurnalis dirusak saat ditaruh dalam bagasi maskapai NAM AIR./ Foto: Dok. Istimewa
Beberapa hari usai pelaporan tersebut, Putra mendapat kabar dari pihak JAS yang berkoordinasi dengan Maskapai Nam Air bahwa laporannya ditolak karena kecelakaan yang dialami Putra dinilai berdampak kecil.
"Setelah beberapa hari proses, saya mendapat info dari JAS Beggage Service yang berkordinasi dengan NAM Air bahwa apa yang saya alami termasuk minor damage, sehingga tidak mendapat ganti rugi," tuturnya.
"Jujur, miris sekali mendengar pernyataannya, ini bukan hanya sekedar ganti rugi, ini berbicara soal kenyamanan, pelayanan, hak konsumen dan hak privasi konsumen. Bahkan semuanya seakan membenarkan apa yang dilakukan pekerja yang telah merusak serta mengambil barang milik saya. Seharusnya pihak NAM AIR lebih memperhatikan apa keluhan penumpang," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak NAM AIR belum memberikan keterangan apapun.
Sejauh ini, melalui review yang beredar maskapai NAM AIR bermasalah dari berbagai segi bagi penumpang mulai dari delay yang mendadak hingga keamanan yang dirasa mengkhawatirkan.
Diketahui, NAM AIR ini merupakan anak dari Sriwijaya Group yang didirikan tahun 2013 untuk melayani rute kecil.
(dis/dis)
ARTIKEL TERKAIT
Loading LoadingBACA JUGA
detikNetwork