TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno meminta masyarakat Jakarta untuk mengurangi jumlah sampah. Ia mencontohkan pengurangan itu dengan memilah sampah untuk disumbangkan kepada bank sampah.
"Saya kelola plastiknya, saya sumbang ke belakang, ada bank sampah di komplek saya," kata Rano di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Ahad, 23 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan untuk jenis sampah organik di wilayah rumahnya terdapat sebuah pelatihan. Rano menyebutkan pelatihan itu untuk membuat pupuk kompos.
"Kebetulan hari ini terakhir saya buka warung-warung Si Doel itu sampahnya tidak ada yang saya buang," ucap dia.
Menurut dia, cara itu sangat bagus dilakukan oleh setiap masyarakat. Rano mengatakan hal ini untuk menyelamatkan wilayah Jakarta dari bencana.
"Nah artinya kalau semua perumahan melakukan ini, minimal mengurangi jumlah aja udah terselamatkan. Istilahnya seperti itu," tutur Rano.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jakarta telah memberlakukan retribusi sampah pada Januari 2025. Dinas Lingkungan Hidup Jakarta juga telah menggelar sosialisasi pelayanan kebersihan kepada para Ketua Bidang Pengelolaan Sampah Rukun Warga (BPS RW) dan pengurus Bank Sampah se-Jakarta.
Sosialisasi dilakukan melalui roadshow di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, serta Kepulauan Seribu, pada 17 hingga 24 Desember 2024.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, kegiatan ini juga mencakup pelantikan dan pengukuhan Bank Sampah di Jakarta sebagai anggota Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI). Tujuannya, untuk memastikan kesiapan warga dalam mendukung kebijakan pembebasan retribusi kebersihan dengan menjadi nasabah aktif bank sampah mulai 2025.
Dalam sosialisasi tersebut, DLH memperkenalkan platform e-Bank Sampah Jakarta yang telah diluncurkan sebelumnya. Melalui sistem ini, seluruh transaksi, harga sampah, hingga lokasi bank sampah induk maupun unit dapat dipantau dengan mudah. “Warga yang aktif memilah dan menabung sampah akan mendapatkan manfaat langsung berupa pembebasan retribusi kebersihan,” kata Asep melalui keterangan tertulis, Rabu, 18 Desember 2024.
Asep menjelaskan, sosialisasi ini juga mengedukasi warga mengenai kewajiban menjadi nasabah bank sampah. “Minimal menabung sampah empat kali dalam sebulan di bank sampah yang terdaftar. Selain itu, jika satu orang di dalam ID Rumah Tinggal sudah menjadi anggota bank sampah aktif, maka seluruh rumah tersebut akan terbebas dari kewajiban membayar retribusi kebersihan,” kata dia.
Irsyan Hasyim berkontribusi dalam pembuatan artikel ini.