Selular.ID – Memasuki usia ke-37, Lintasarta menegaskan kembali perannya sebagai mitra teknologi yang berkomitmen menghadirkan transformasi digital yang inklusif dan mengakselerasi adopsi kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia.
Tema besar yang diangkat tahun ini adalah 3reakthrough 7ourney yang menggambarkan semangat Perusahaan dalam menempuh perjalanan transformatif yang penuh terobosan.
Selama lebih dari tiga dekade, Lintasarta terus tumbuh dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, kini bertransformasi menjadi AI Factory dalam ekosistem Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Group yang mendukung kedaulatan digital nasional.
Sebagai pelopor layanan ICT di Indonesia sejak 1988, Lintasarta telah berkembang dari perusahaan pengembang aplikasi perbankan dan penyedia jaringan komunikasi hingga menjadi pionir solusi teknologi digital terdepan dengan layanan 4C: Connectivity, Cloud, Cybersecurity, dan Collaboration.
Posisi Lintasarta sebagai AI Factory memastikan pemanfaatan teknologi AI dalam mendukung transformasi digital yang aman dan terintegrasi.
Baca juga: Lintasarta dan Nvidia Berkolaborasi Percepat Adopsi AI di Indonesia
“Momentum ulang tahun ini menjadi refleksi perjalanan kami bersama karyawan, pelanggan dan mitra. Kami berupaya terus tumbuh dengan melakukan berbagai terobosan yang membawa manfaat nyata dalam memberdayakan Indonesia, terutama melalui pemanfaatan teknologi AI secara berkelanjutan,” ujar President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena.
Perjalanan Penuh Terobosan Menghadirkan Ekosistem Digital yang Berdaulat
Hingga saat ini, Lintasarta telah hadir memberikan pelayanan ICT kepada berbagai sektor industri di Tanah Air dengan keunggulan kesiapan dukungan teknis lokal yang tersebar di 55 kota seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, kini Lintasarta melayani lebih dari 2.474 pelanggan bisnis dari berbagai bidang usaha dengan dukungan 88.614 koneksi jaringan yang dikelola dan dimonitor selama 24/7 secara terpusat melalui Network Operation Center (NOC).
Dalam pengembangan infrastruktur telekomunikasinya, Lintasarta terus memperluas jangkauan fiber optic (FO) sepanjang 15.621 km di 413 kota, serta meningkatkan kapasitas backbone jaringan di kota-kota pusat bisnis seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya hingga 2×400 Gbps.
Lintasarta juga berkolaborasi dengan berbagai mitra global, termasuk kerja sama strategis dengan Starlink untuk menghadirkan layanan internet berbasis satelit, VSAT Low Earth Orbit (LEO), memperkuat konektivitas hingga ke wilayah pelosok.
Sebagai bagian dari AI Factory yang membangun ekosistem teknologi digital nasional yang berdaulat, Lintasarta menghadirkan Graphics Processing Units(GPU) Merdeka, supercomputing AI cloud pertama di Indonesia yang merupakan hasil kolaborasi dengan NVIDIA dan Indosat.
Baca juga: Lintasarta Operasikan AI Selama 24 Jam Nonstop saat Libur Lebaran 2025
Sebagai solusi GPU-as-a- Service (GPUaaS) untuk infrastruktur AI berdaulat, GPU Merdeka dirancang sebagai sovereign AI cloud yang memberikan akses bagi pemerintah, industri, akademisi, hingga pengembang AI lokal terhadap teknologi AI terdepan saat ini.
“Inisiatif ini merupakan langkah nyata memperkuat kedaulatan digital nasional, agar kita tidak hanya menjadi pasar, tetapi produsen teknologi AI yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan panduan yang berlaku,” lanjut Bayu.
AI Merdeka: Talenta dan Startup Siap AI untuk Masa Depan Digital Bangsa
Lintasarta telah meluncurkan inisiatif gerakan AI Merdeka sebagai bagian dari upaya untuk mengakselerasi adopsi AI di Tanah Air.
Lebih lanjut, Lintasarta menghadirkan program Laskar AI-membuka ruang belajar dan pengembangan bagi mahasiswa, dosen, profesional muda, hingga startup dari seluruh Indonesia.
Dalam waktu dekat, Lintasarta didukung NVIDIA juga akan memulai program Semesta AI yang fokus dalam membantu startup lokal mengembangkan solusi berbasis AI
menggunakan GPU Merdeka.
“Kami percaya bahwa pengembangan talenta hingga startup siap AI adalah fondasi dari transformasi digital di masa mendatang. Lewat AI Merdeka, kami berharap bisa berkontribusi dalam menyiapkan generasi penerus bangsa yang akan memimpin pertumbuhan ekonomi nasional ke depan,” tambah Bayu.
Baca juga: Lintasarta Peduli Negeri Hadirkan Berkah Ramadan Bagi Anak Yatim dan Marbot Masjid
Pada akhirnya, dalam menghadapi perubahan teknologi yang cepat, Lintasarta menyadari bahwa kolaborasi merupakan elemen kunci. Oleh karena itu, Lintasarta aktif membangun kolaborasi dengan ekosistem industri, pemerintahan, institusi pendidikan dan mitra global.
Lintasarta juga memperkuat aspek keamanan layanan dengan menghadirkan Managed Security Services (MSS) yang berbasis AI dan berbagai sertifikasi berstandar global dan nasional seperti ISO, PCI-DSS, Uptime Institute, Logrhythm Security Services, serta Sistem Manajemen K3.
“Transformasi digital tidak bisa berjalan sendiri. Kami berkomitmen menjadi bagian dari perjalanan Indonesia menuju kemandirian teknologi, lewat kolaborasi yang tulus, berkelanjutan, dan membawa manfaat bagi banyak pihak,” tutup Bayu.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News