Alasan OPM Bunuh Belasan Pendulang Emas di Yahukimo Papua

1 week ago 13

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM Sebby Sambom menjelaskan alasan kelompoknya menyerang warga sipil yang berprofesi sebagai pendulang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan. Dia mengklaim, belasan orang yang diserang kelompoknya itu bagian dari tentara Indonesia, yang juga menyamar sebagai pendulang emas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Penambangan ilegal di Kali Kabur, Yahukimo memang kerap dilakukan oleh militer pemerintah Indonesia," katanya, Jumat, 11 April 2025.

Menurut Sebby, pasukan militer yang menyamar itu juga kedapatan mengintip markas kelompoknya dengan menggunakan kamera drone. "Sehingga kami langsung melakukan operasi, eksekusi mati," ucapnya.

Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi telah membantah tudingan itu. Dia berujar bahwa belasan korban tewas yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata itu warga sipil, bukan prajurit TNI.

"Tidak ada prajurit TNI yang gugur," katanya dalam keterangan tertulis pada Kamis, 10 April 2025.

Sebelumnya, sebanyak 17 warga sipil berprofesi pendulang emas di wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan dikabarkan dibunuh oleh OPM. Penyerangan kepada warga sipil di Yahukimo itu dilakukan OPM sejak 6 April 2025.

OPM menyerang dan membunuh 11 warga berprofesi sebagai pendulang emas pada 6 April 2025. Dua hari setelahnya mereka kembali membunuh enam orang lainnya. Peristiwa penyerangan OPM ini terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Kabupaten Yahukimo merupakan satu dari total sembilan wilayah yang telah ditetapkan oleh TPNPB OPM sebagai zona perang. Wilayah lainnya adalah Pegunungan Bintang; Nduga; Puncak Jaya; Intan Jaya; Maybrat; Dogiyai; Paniai; dan Deiyai.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online