Banjir dan Longsor di Bogor, BMKG Deteksi Hujan Lebat Hingga Ekstrem

3 hours ago 2

Salah satu dampak banjir dan hujan lebat di Bogor mengakibatkan tanah longsor menutup jalan warga di daerah Cipaku, Bogor Selatan

4 Maret 2025 | 10.56 WIB

Kondisi rumah di bantaran sungai Ciliwung yang terdampak banjir bandang  di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 3 Maret 2025. Antara/Yulius Satria Wijaya

Kondisi rumah di bantaran sungai Ciliwung yang terdampak banjir bandang di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 3 Maret 2025. Antara/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Bandung - Banjir dan longsor yang melanda Bogor hingga kawasan Puncak terjadi ketika hujan lebat hingga ekstrem mengguyur pada Ahad sore hingga malam, 2 Maret 2025.

Berdasarkan pantauan citra radar menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) bibit awan konvektif secara signifikan terpantau di sebagian wilayah Kabupaten Bogor bagian tenggara termasuk daerah Puncak mulai pukul 14.33 WIB.

“Beberapa titik pertumbuhan awan juga terpantau di Kabupaten dan Kota Bogor yang hampir merata,” kata prakirawan cuaca dari Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat Retno Kartika lewat keterangan tertulis, Senin 3 Maret 2025.

Awan konvektif yang tumbuh dan berkembang kemudian meluruh pada pukul 20.05 WIB dan bertahan hingga malam hari. Kondisi ini menurutnya mengindikasikan terjadinya hujan sedang hingga sangat lebat di sebagian wilayah Kabupaten Bogor pada sore hingga malam hari.

Sementara dari pengamatan alat curah hujan di sekitar lokasi terdampak diketahui telah terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai angin kencang dan petir di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor antara sore hingga menjelang malam hari. “Hal ini bisa mengakibatkan meluapnya sungai dari hulu atau puncak yang mengalir melewati Kota Bogor dan terjadi banjir di sekitar sungai terdampak,” ujarnya.

slot-iklan-300x600

Berdasarkan pantauan dinamika atmosfer terkini menurut Stasiun Klimatologi Jawa Barat, terdapat beberapa faktor yang mendukung peningkatan suplai uap air serta pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat. Faktornya mulai dari suhu muka laut yang relatif hangat, gelombang atmosfer tipe Rossby Ekuatorial yang aktif di wilayah Jawa Barat.

Kemudian berdasarkan analisis angin pada ketinggian 3000 kaki terpantau belokan angin di sebagian wilayah Jawa Barat sehingga dapat meningkatkan suplai uap air. Adapun labilitas atmosfer secara umum bervariasi pada kategori ringan hingga kuat yang mengindikasikan adanya potensi pembentukan awan konvektif.

Hujan ekstrem di Kabupaten Bogor terpantau di daerah Cibeureum dengan intensitas curah hujan mencapai 167.6 milimeter per hari. Adapun hujan sangat lebat terpantau BMKG di daerah Cibinong, Telaga Saat, Cilember, Sukajaya, Citeko, dan Bendungan Ciawi.

Sementara di wilayah Kota Bogor, hujan sangat lebat terpantau BMKG di Cisadane, IPB, Katulampa, dan Kebun Raya Bogor. Daerah yang terdampak antara lain Muarasari dan Cipaku di Bogor Selatan, Pasir Jaya dan Gunung Baru di Bogor Barat, Tegal Gundil Bogor Utara, dan Cisarua, serta jalan raya Puncak Bogor.

Beberapa dampaknya yang dihimpun BMKG dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota dan Kabupaten Bogor serta media sosial, tanah longsor setinggi 6 meter dengan lebar 4 meter di belakang bangunan rumah istirahat santri yang jatuh ke aliran sungai Ciungun di Lebak sari Bogor Selatan.

Tanah longsor juga menutup jalan warga di daerah Cipaku, Bogor Selatan. Longsor sepanjang 8 meter setinggi 9 meter juga menggerus pondasi jembatan di Cibalagung Pasir Jaya, Bogor Barat. Longsor juga dilaporkan di sekitar Lemigas Jalan Raya Puncak Bogor, kemudian banjir lintasan di daerah Tugu Utara Kecamatan Cisarua, dan Citeko Kabupaten Bogor hingga menggenangi rumah warga.

Merujuk data pengamatan curah hujan selama tiga hari berturut turut, menurut BMKG, telah terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sangat lebat di sebagian wilayah terdampak. Kondisi itu bisa mengakibatkan kondisi tanah labil dan rawan akan terjadinya longsor terutama pada kondisi tanah miring atau terjal. BMKG memprakirakan dalam kurun waktu tiga hari ke depan terdapat potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor.

Anwar Siswadi (Kontributor)

Main Mata Denda Sawit

Main Mata Denda Sawit

slot-iklan-728x90

slot-iklan300x250

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

  • Podcast Terkait
  • Podcast Terbaru
Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online