TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang melanda Jakarta sejak Senin 3 Maret 2025 mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Mohamad Yohan, hingga Selasa, 4 Maret 2025 pukul 19.00 WIB, 117 RT dan dua ruas jalan di Jakarta masih tergenang banjir.
"Dua jalan yang masih tergenang banjir yakni Jalan Puri Kembangan, Kecamatan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, dengan ketinggian 40 sentimeter dan Jalan Puri Mutiara, Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, dengan ketinggian 70 sentimeter,” kata Yohan seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 4 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bencana banjir tersebut memaksa banyak warga harus mengungsi setelah rumahnya terendam air. Berdasarkan catatan BPBD, 3.384 jiwa mengungsi akibat bencana tersebut.
Para pengungsi itu berasal dari Kelurahan Kampung Melayu, Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Cawang, Kelurahan Pejaten Timur, dan Kelurahan Cilandak Timur. Mereka mengungsi ke banyak lokasi, salah satunya ke sekolah.
Warga Pejaten Timur Mengungsi ke SMP 46
Sekolah Menengah Pertama Negeri 46, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dialihfungsikan menjadi tempat pengungsian bagi warga yang rumahnya terendam banjir sejak Senin, 3 Maret 2024.
Pantauan Tempo di lokasi, pukul 10.46, puluhan warga terlihat memadati area luar sekolah. Ada yang duduk di depan pagar, ada pula yang beristirahat di pendopo. Sementara itu, sekumpulan anak-anak terlihat sedang bermain di dalam ruang kelas. Di sudut ruangan pun terlihat kasur-kasur yang digunakan untuk tidur.
Posko banjir yang berada di dekat SMP Negeri 46 dikelola oleh anggota karang taruna. Sementara ini masih diungsikan di SMP 46. Kalau memang kita lihat situasinya agak kurang bagus atau mungkin situasinya agak membesar, maka kita akan diungsikan ke Masjid Ash Sholihin,” ucap Suwardi, Ketua RT 005 RW 05 Pejaten Timur, pada Selasa, 4 Maret 2025.
Banjir Jatinegara, Warga Mengungsi ke SD
Banyak warga yang menjadi korban banjir di wilayah Jatinegara, Jakarta Timur tidak lagi dapat bertahan di rumah masing-masing. Mereka diungsikan ke SDN Kampung Melayu 01/02, Jatinegara, Jakarta Timur.
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno sempat meninjau lokasi pengungsian tersebut. Dalam kunjungan itu, Rano Karno mengimbau agar para warga berkumpul di satu titik pengungsian agar bantuan dapat disalurkan secara merata.
Pasalnya, dari 1.000 pengungsi yang didata oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, hanya 300 orang yang berada di tempat pengungsian. Sementara, 700 lainnya masih di rumah masing-masing.
“Ini yang harus kita kondisikan, karena bantuan harus didistribusikan secara merata,” ujar Rano di Jatinegara, Jakarta Timur, pada Senin, 3 Maret 2025.
Oyuk Ivani Siagian dan Anastasya Lavenia Y ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini