Banjir Kawasan Puncak, Wamen PU Berencana Relokasi Rumah di Bantaran Sungai Ciliwung

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti berencana merelokasi rumah di bantaran Sungai Ciliwung di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor. Relokasi dilakukan dalam rangka normalisasi sungai untuk meminimalisir terjadinya bencana banjir.

"Di Cisarua saya juga sudah ke sana. Ini mesti ditata kembali untuk penempatan rumah-rumah dan izin-izin rumah," kata dia di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengenai relokasi ini, Diana akan berkomunikasi dengan pemerintah daerah.

Selain itu, Diana juga sudah berkomunikasi dengan Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait atau Ara mengenai izin rumah di sekitar bantaran kali itu. "Saya juga sudah bicara dengan Pak Ara. Mungkin nanti bisa bantu juga bantu untuk rumah - rumah direlokasi," kata dia. 

Banjir bandang di Puncak, Cisarua, Bogor, sebelumnya mengakibatkan beberapa fasilitas umum rusak, tanah longsor, dan korban jiwa. Hujan berkepanjangan sejak Ahad, 2 Maret lalu, merusak tujuh unit jembatan dan menyebabkan seorang warga meninggal dunia akibat hanyut.

Bencana hidrometeorologi itu berdampak terhadap 1.399 jiwa dari 381 keluarga. Selain di Kecamatan Cisarua di Bogor, air juga merendam Kecamatan Bojonggede, Kecamatan Rumpin dan Kecamatan Parung Panjang. 

Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan bencana bukan hanya terjadi di bagian selatan Kabupaten Bogor, tepatnya di pemukiman pensiunan pegawai PTPN di kawasan Puncak. 

"Bukan hanya di wilayah selatan saja, bencana juga terjadi di bagian tengah yakni Citeureup dan Bojong Gede, bagian barat di Sukajaya, bagian timur di Gunungputri. Dan beberapa titik lokasi lainnya yang saat ini masih di data tim di lapangan," kata Rudy di kantornya, Senin, 3 Maret 2025.

Beberapa dampaknya yang dihimpun BMKG dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota dan Kabupaten Bogor serta media sosial, tanah longsor setinggi 6 meter dengan lebar 4 meter di belakang bangunan rumah istirahat santri yang jatuh ke aliran sungai Ciungun di Lebak sari Bogor Selatan.

Tanah longsor juga menutup jalan warga di daerah Cipaku, Bogor Selatan. Longsor sepanjang 8 meter setinggi 9 meter juga menggerus pondasi jembatan di Cibalagung Pasir Jaya, Bogor Barat.

Longsor juga dilaporkan di sekitar Lemigas Jalan Raya Puncak Bogor, kemudian banjir lintasan di daerah Tugu Utara Kecamatan Cisarua, dan Citeko Kabupaten Bogor hingga menggenangi rumah warga. Longsor yang terjadi di Citereup memutuskan jembatan penghubung ke Sukamakmur.

Merujuk data pengamatan curah hujan selama tiga hari berturut turut, menurut BMKG, telah terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sangat lebat di sebagian wilayah terdampak. Kondisi itu bisa mengakibatkan kondisi tanah labil dan rawan akan terjadinya longsor terutama pada kondisi tanah miring atau terjal. 

BMKG memprakirakan dalam kurun waktu tiga hari ke depan terdapat potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor.

Ananda Ridho Sulistya, Anwar Siswadi, Irsyan Hasyim, dan Mahfuzulloh Al Murtadho berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: BNPB Lakukan Sejumlah Langkah Penanganan Darurat Banjir di Jabodetabek

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online