Bitcoin (BTC) Terjun ke Titik Terendah dalam 3 Bulan: Apa Penyebab & Dampaknya? (26/2/25)

2 days ago 7

Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin baru-baru ini turun tajam ke titik terendah dalam tiga bulan terakhir, dari $95,930 menjadi $86,010 antara 24 hingga 25 Februari 2025, yang mencatatkan penurunan sebesar 10,7%. Penurunan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan para trader dan investor, mengingat level dukungan Bitcoin di angka $90,000 yang sebelumnya cukup stabil.

Penurunan harga ini juga menyebabkan likuidasi besar-besaran, lebih dari $760 juta dalam posisi leverage panjang. Untuk menentukan apakah tren bullish Bitcoin telah berakhir atau tidak, penting untuk mengkaji faktor-faktor utama yang mempengaruhi penurunan harga ini.

Faktor Eksternal: Ketidakpastian Ekonomi Global

Salah satu faktor utama yang memengaruhi penurunan harga Bitcoin adalah ketidakpastian ekonomi global. Kekhawatiran investor terkait pertumbuhan ekonomi dunia semakin menguat setelah Presiden AS, Donald Trump, mengonfirmasi rencananya untuk memberlakukan tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko yang dimulai pada bulan Maret 2025. Keputusan ini dipandang sebagai dampak dari kebijakan perdagangan internasional yang dianggap merugikan Amerika Serikat.

Di sisi lain, imbal hasil Treasury AS untuk 10 tahun turun ke level terendah dalam tiga bulan terakhir, menandakan permintaan investor yang tinggi terhadap aset yang lebih aman. Selain itu, dolar AS melemah terhadap mata uang global lainnya, yang tercermin dalam indeks DXY yang turun ke level 106,30 pada 25 Februari, juga mencatatkan penurunan dalam tiga bulan terakhir. Kekhawatiran atas ekonomi AS ini semakin memperburuk sentimen pasar, mengingat banyak investor yang mulai meragukan prospek pro-growth yang dijanjikan oleh pemerintahan baru.

Baca Juga: Harga Solana (SOL) Tidak Cepat Bangkit? Ini Dia 3 Faktor yang Memengaruhi! (26/2/25)

Pengaruh Sektor Teknologi terhadap Harga Bitcoin

Bitcoin (BTC) tampaknya tetap mengikuti tren pasar risiko, terutama yang dipengaruhi oleh sektor teknologi. Beberapa perusahaan besar di sektor teknologi seperti Nvidia (NVDA), Tesla (TSLA), dan Palantir (PLTR) juga mengalami penurunan harga yang signifikan sejak 21 Februari 2025.

Hal ini menunjukkan adanya korelasi kuat antara Bitcoin dan aset-aset teknologi, yang sering kali bergantung pada pertumbuhan dan tidak menawarkan dividen. Ketidakpastian makroekonomi global yang mempengaruhi sektor teknologi juga turut mendorong penurunan harga Bitcoin, yang dipandang sebagai aset berisiko oleh banyak trader.

Namun, di pasar kripto, beberapa peristiwa tertentu juga dapat memengaruhi perilaku trader Bitcoin. Salah satunya adalah masalah regulasi yang dihadapi oleh bursa kripto, yang dapat menyebabkan trader mengurangi eksposur mereka terhadap Bitcoin.

Dampak dari Kasus OKX dan Regulasi Kripto

Kasus yang melibatkan OKX, salah satu bursa kripto besar, juga turut memberi dampak negatif terhadap persepsi Bitcoin sebagai aset investasi. Pada 24 Februari 2025, OKX menyelesaikan masalah hukum dengan Departemen Kehakiman AS dan setuju membayar denda sebesar $500 juta (sekitar Rp8,17 triliun). Kasus ini mencuat setelah laporan yang menyebutkan bahwa OKX mengizinkan individu untuk memberikan informasi palsu untuk menghindari prosedur regulasi, yang memfasilitasi transaksi mencurigakan senilai lebih dari $5 miliar.

Walaupun kasus ini tidak langsung terkait dengan Bitcoin, dampaknya cukup besar terhadap citra kripto di mata investor institusional dan regulator. Sebagian besar investor negara dan dana pensiun kesulitan membedakan Bitcoin dari aktivitas keuangan ilegal yang melibatkan aset digital lainnya, seperti stablecoin. Hal ini semakin memperburuk persepsi Bitcoin sebagai aset berisiko tinggi, meskipun sebenarnya Bitcoin memiliki mekanisme pertahanan yang cukup kuat, termasuk kebijakan moneter yang ketat dan ketahanan terhadap sensor.

Prospek Masa Depan Bitcoin di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Meskipun ada penurunan yang signifikan, para analis tidak percaya bahwa harga Bitcoin akan jatuh lebih jauh di bawah $86,000 dalam waktu dekat. Pemerintah di seluruh dunia berusaha mengatasi potensi resesi ekonomi, yang mendorong bank sentral untuk mengimplementasikan kebijakan stimulus.

Dalam situasi ini, Bitcoin dengan kebijakan moneter yang keras dan ketahanan terhadap sensor tetap menarik sebagai alternatif investasi. Meskipun penurunan harga ini menyebabkan reaksi negatif, banyak investor yang melihatnya sebagai peluang untuk melindungi aset mereka dari inflasi dan risiko terkait kebijakan moneter yang lebih longgar.

Namun, apakah Bitcoin dapat kembali ke level di atas $95,000 dalam waktu dekat masih menjadi pertanyaan. Beberapa analis memprediksi bahwa pemulihan ini bisa terjadi dalam beberapa hari atau minggu, tergantung pada perkembangan ekonomi global dan sentimen pasar.

Kesimpulan

Bitcoin (BTC) mengalami penurunan harga yang signifikan hingga mencapai titik terendah dalam tiga bulan terakhir, sebagian besar dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global dan masalah regulasi yang melibatkan bursa kripto besar. Meskipun demikian, prospek jangka panjang Bitcoin tetap menjanjikan, dengan banyak investor yang melihatnya sebagai aset yang dapat melindungi nilai dalam situasi ketidakpastian ekonomi.

Saat ini, pertanyaan utama adalah seberapa cepat Bitcoin dapat pulih dari penurunan ini, dan apakah faktor-faktor ekonomi yang ada dapat membantu mendorong harga kembali ke level yang lebih tinggi.

Baca Juga: Pergerakan Bitcoin (BTC) di Tengah Penurunan Harga: Apa yang Dilakukan oleh Whale? (26/2/25)

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online