Cagub Inkumben yang Kalah di Pilkada 2024 Hasil Quick Count: Edy Rahmayadi hingga Cagub Tersangka KPK

1 month ago 26

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil hitung cepat atau quick count pemilihan kepala daerah di berbagai daerah pada Pilkada 2024. Tercatat ada beberapa calon inkumben yang kalah perolehan suara versi hitung cepat lembaga survei.

Tempo merangkum daftar beberapa nama petahana yang kalah di Pilkada serentak 2024. Mulai dari inkumben Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, hingga petahana di Bengkulu, Rohidin Mersyah yang kini menjadi tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

- Edy Rahmayadi di Pilgub Sumatera Utara

Petahana Edy Rahmayadi, yang berpasangan dengan Hasan Basri Sagala kalah perolehan suara dari pesaingnya, Bobby Nasution dan Surya di Pilgub Sumatera Utara. Berdasarkan hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia, paslon yang diusung PDIP ini mendapat 37,29 persen.

Sedangkan, Bobby Nasution-Surya yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju mendapat 62,71 persen suara. Bobby merupakan menantu dari Presiden ke-7, Joko Widodo atau Jokowi.

- Rohidin Mersyah di Pilgub Bengkulu 

Petahana Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah kalah suara berdasarkan hasil hitung cepat di Pilgub Bengkulu. Rohidin yang berpasangan dengan Meriani ini tertinggal dari pesaingnya, Helmi Hasan dan Mian.

Berdasarkan hasil hitung cepat Citra Publik Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, Rohidin-Meriani hanya memperoleh 43,82 persen. Tertinggal dari paslon non petahana, Helmi-Mian yang mendapat 56,18 persen.

Rohidin Mersyah merupakan calon gubernur petahana Bengkulu yang terjerat kasus korupsi. Beberapa hari menjelang pencoblosan, Rohidin terkena operasi tangkap tangan oleh KPK. Kini cagub petahana itu menjadi tersangka korupsi oleh lembaga antirasuah.

- Arinal Djunaidi di Pilgub Lampung 

Arinal Djunaidi, calon gubernur petahana di provinsi paling ujung Pulau Sumatera juga kalah dari lawannya. Dia berpasangan dengan Sutono di Pilgub Lampung 2024. 

Berdasarkan hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia, pasangan petahana ini kalah perolehan suara secara telak dari paslon Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela. Arinal-Sutono mendapat 17,46 persen suara, sementara Mirzani-Jihan memperoleh 82,54 persen suara.

- Murad Ismail di Maluku

Calon gubernur petahana di Maluku ini kalah perolehan suara versi hitung cepat lembaga survei. Berdasarkan hasil quick count LSI Denny JA, Murad Ismail yang berpasangan dengan Michael Wattimena hanya memperoleh 26,78 persen.

Murad Ismail kalah dari paslon pesaingnya, Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath yang memperoleh 49,23 persen. Sedangkan posisi terendah di Pilgub Maluku ditempati oleh paslon Jeffry Apoly Rahawarin-Abdul Mukti Keliobas dengan 24,00 persen.

- Isran Noor di Pilgub Kalimantan Timur 

Calon gubernur petahana ini kalah perolehan suara dari pesaingnya, Rudy Mas'ud-Seno Aji di Pilgub Kalimantan Timur. Di pemilihan kepala daerah ini, Isran Noor berpasangan dengan Hadi Mulyadi.

Berdasarkan hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia, Isran Noor-Hadi hanya memperoleh 43,61 persen. Sementara itu, Rudy-Seno unggul perolehan versi quick count dengan 56,39 persen. 

- Erzaldi Rosman di Pilgub Bangka Belitung 

Calon gubernur petahana ini mengaku kalah tipis dalam perolehan suara Pilgub Bangka Belitung 2024. Erzaldi berpasangan dengan anak dari Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Yuri Kemal Fadlullah.

Dia mengatakan berdasarkan hasil hitung cepat internal timnya, paslon pesaingnya Hidayat Arsani-Hellyana unggul sekitar 0,5 persen dari perolehan suaranya. Erzaldi menyebut akan menindaklanjuti hasil penghitungan cepat dan temuan di lapangan.

- Zulkieflimansyah di Pilgub NTB

Berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei KediaKOPI, calon gubernur petahana ini kalah perolehan suara dari pesaingnya di Pilgub Nusa Tenggara Barat. Zulkieflimansyah yang berpasangan dengan Suhaili hanya memperoleh 29,94 persen suara.

Tak hanya Zulkieflimansyah, Sitti Rohmi yang berstatus sebagai petahana wakil gubernur maju menjadi calon gubernur NTB berpasangan dengan Musyafirin. Petahana ini juga kalah dan berada di posisi buncit dengan 27,48 persen suara.

Paslon yang unggul perolehan suara di Pilgub NTB justru yang berasal dari non petahana, yakni Lalu Muhammad Iqbal-Indah Dhamayanti yang mendapat suara terbanyak dengan 42,22 persen.

- Ali Baal Masdar di Pilgub Sulawesi Barat

Calon gubernur petahana ini kalah unggul dari paslon lainnya di Pilgub Sulawesi Barat 2024. Berdasarkan hitung cepat versi Charta Politika, Ali Baal Masdar yang berpasangan dengan Arwan Aras berada di posisi ketiga suara terbanyak dengan 18,56 persen.

Petahana ini hanya mampu menyalip perolehan suara paslon nomor urut 4, Husain Syam-Eny Anggraini Anwar. Mereka mendapat 15,62 persen suara.

Paslon dengan suara terbanyak kedua yakni Andi Ibrahim-Asnuddin Sokkong yang memperoleh 19,71 persen. Sementara paslon yang mampu unggul dari tiga lawannya di Pilgub Sulawesi Barat yaitu Suhardi Duka-Salim, dengan 46,11 persen suara.

- Rusdy Mastura di Pilgub Sulawesi Tengah

Calon gubernur berstatus petahana ini kalah perolehan suara dari dua paslon lainnya. Berdasarkan hasil hitung cepat Poltracking Indonesia, Rusdy Mastura yang berpasangan dengan Sulaiman Agusto mendapat suara paling sedikit yaitu 16,85 persen.

Paslon yang unggul perolehan suara di Pilgub Sulawesi Tengah ini yaitu Anwar Hafid-Reny Lamadjido dengan 45,40 persen suara. Disusul oleh Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri yang mendapat 37,75 persen suara.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online