TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki bulan Ramadan, Dinas Perhubungan (Dishub) Sumatera Utara (Sumut) mulai melakukan pemetaan titik rawan kecelakaan, longsor, dan kemacetan. Sebanyak 147 titik telah diidentifikasi lewat data yang didapatkan oleh Tim Terpadu Dishub Sumut selama 10–15 Februari 2025.
“Kami mengidentifikasi sebanyak 147 titik rawan, terdiri dari 76 titik rawan kecelakaan, 47 titik rawan macet, dan 24 titik rawan longsor," ujar Kepala Dishub Sumut, Agustinus Panjaitan, di Medan, Rabu 26 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Titik-titik yang sudah diidentifikasi ini meningkat dibanding survei terakhir Dishub Sumut saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sebelumnya hanya ada 120 titik rawan untuk jalur lintas Timur, Barat, dan Tengah Sumut. 13 titik baru dipilih karena meningkatnya potensi fatalitas pascalibur Nataru sampai menjelang mudik Lebaran nanti.
Peningkatan fatalitas ini nantinya akan mnjadi acuan Dishub Sumut untuk meningkatkan prioritas penanganan yang dibagi menjadi tiga tipe, yakni penanganan tinggi, penanganan menengah atau sedang, dan penanganan rendah. Pembagian ini dilakukan untuk meningkatkan antisipasi dampak penggunaan jalan.
Antisipasi Dishub Sumut juga dilakukan lewat penambahan rambu-rambu lalu lintas baru di sepanjang jalur mudik Sumut. Bahkan, jalur-jalur alternatif juga sudah turut dimasukan dalam rangkaian antisipasi akibat kemungkinan longsor, banjir, atau bahkan kecelakaan.
"Dengan upaya ini, kami berharap perjalanan mudik lebaran 2025 bisa lebih aman dan nyaman bagi masyarakat," ujar Agustinus.
Lewat penambahan titik rawan dan antisipasi dampak, nantinya Dishub Sumut bisa melapor kepada Pemerintah Provinsi. Kemudian, lewat edaran surat gubernur hasil survei ini bisa disampaikan ke pemerintahan kabupaten/kota untuk melancarkan sinkronisasi kelancaran arus mudik.
Agustinus menyampaikan bahwa dengan adanya tindakan ini akan membantu kelancaran koordinasi antara pemerintah daerah dengan pihak-pihak terkait. Jadi, sebelum mudik Lebaran mulai berjalan, harapnya identifikasi akan dampak-dampak yang akan terjadi dalam proses mudik bisa ditangani sesegera mungkin.
Mengutip dari Antara, selain mengidentifikasikan titik-titik yang akan menghambat perjalan mudik, Dishub Sumut juga telah melakukan Ramp Check untuk menguji kelayakan kendaraan umum. Kegiatan uji kelayakan ini memang rutin dilakukan oleh dishub untuk menjadi keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Pengujian ini telah dilakukan Dishub Sumut secara serentak di seluruh terminal Provinsi Sumut pada 25 Februari 2025 lalu dan akan dilakukan ke dalam tiga tahap. Mulai dari 25–27 Februari, 22–24 Maret, dan yang terakhir 5–7 April.
"Kami juga akan melakukan pengecekan kelaikan pada kapal penyeberangan Danau Toba yang dilakukan 5-7 April 2025," ujar Kepala Dishub Sumut itu dikutip dari Antara.