Empat Nelayan Terseret Ombak Laut Selatan, Dua Ditemukan Tewas

6 hours ago 5

loading...

Proses evakuasi nelayan oleh tim gabungan dari lautan Foto/Satpolair Polres Malang

JATIM - Warga di pesisir laut selatan Malang geger usai empat nelayan yang terseret ombak laut. Dalam peristiwa itu, dua di antaranya meninggal dunia.

Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menyampaikan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu pihaknya menerima laporan kecelakaan laut dengan empat nelayan yang menjadi korban. Dari empat orang itu, dua orang berhasil diselamatkan, sedangkan dua lainnya belum ditemukan.

"Benar, Satpolairud Polres Malang menerima laporan adanya kecelakaan laut yang menyebabkan dua nelayan meninggal dunia akibat perahu yang mereka tumpangi dihantam ombak besar," kata Bambang Subinajar, pada Sabtu petang (26/4/2025).

Bambang menjelaskan, dari penyelidikan awal diketahui empat nelayan yakni Zulpa Komandani (22), Mujeman (44), Suparman (44), dan Sahnan (35). Seluruhnya merupakan warga Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, yang berangkat mencari ikan dengan perahu bermesin ganda dari Pantai Kondangbuntung, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Jumat malam 25 April 2025.

"Pada saat cuaca buruk terjadi, dua orang korban, yaitu Suparman dan Sahnan, terhempas ke laut dan tergulung ombak. Sedangkan dua nelayan lainnya, Zulpa dan Mujeman, berhasil bertahan dengan berpegangan pada perahu," terangnya.

Kepolisian, jajaran TNI Angkatan Laut (AL), dan Tim SAR yang mendapat laporan langsung bergerak ke lokasi melakukan pencarian satu korban lagi yang belum ditemukan. Pencarian dilakukan di sekitar lokasi korban mengalami kecelakaan laut dan karam.

"Setelah dilakukan pencarian bersama SAR dan nelayan setempat, korban kedua atas nama Sahnan akhirnya ditemukan pada pukul 13.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia, terdampar di Pantai Selok, Desa Bandungrejo," lanjut AKP Bambang.

AKP Bambang menyebut, korban ditemukan sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian awal. Selanjutnya, jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang untuk keperluan pemeriksaan medis sebelum diserahkan kepada keluarga.

Sebagai barang bukti, petugas mengamankan perahu jenis speed bermesin ganda Yamaha 15 PK dengan ukuran panjang 8 meter dan lebar 1,3 meter. Polres Malang mengimbau masyarakat, khususnya para nelayan, untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem saat melaut.

"Kami mengingatkan kepada para nelayan untuk memperhatikan prakiraan cuaca sebelum melaut, demi keselamatan bersama," tutup AKP Bambang Subinaja.

(cip)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online