Fakta Atlet Binaraga Terpaksa Makan Ayam Tiren, Ternyata hanya Terima 10 Persen Dana Operasional

3 hours ago 3

loading...

Atlet binaraga mengeluhkan minimnya anggaran dari Pemkab Malang untuk persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur. Foto/Tangkapan Layar

MALANG - Atlet binaraga mengeluhkan minimnya anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur. Sebab itu, para atlet bahkan rela makan ayam tiren untuk memenuhi kebutuhan gizi dari protein hewani untuk mempersiapkan para atlet.

Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, Indra Khusnul menyatakan, Pemkab Malang memang sudah mencairkan dana untuk atlet dan pelatih jelang Porprov Jawa Timur. Tapi jumlahnya, lanjut dia, masih jauh dari kebutuhan atlet dan cabang olahraga (cabor) binaraga.

Baca juga: Nasib Miris Atlet Binaraga Malang Terpaksa Makan Ayam Tiren Gara-gara Dana Minim

"Sebenarnya dana dari Pemkab itu cuma membackup cuma 10 persen, malah itu kurang dari 10 persen dari pengeluaran kita, sisanya kita sendiri cari," kata Indra Khusnul dikutip Selasa (5/5/2025).

Menurutnya, pasca viralnya atlet binaannya memakan ayam mati kemarin atau tiren anggaran untuk persiapan Porprov Jatim sudah dicairkan.

Cabang olahraga (cabor) binaraga sendiri menerima Rp600 ribu untuk tiga bulan terakhir berkaca di tahun lalu, padahal bila dikalkulasikan kebutuhan makan, suplemen, hingga multivitamin per harinya mencapai Rp2-3 juta per bulan, tergantung kelasnya.

"Kita ambil minimal kelas itu 60 ke bawah minimal satu kilo per hari, untuk protein hewani, itu belum termasuk, makanan tambahan seperti serat pangannya, karbohidratnya, multi vitaminnya belum, suplemennya belum, kalau untuk suplemen itu satu orang," jelasnya.

Baca juga: Binaraga Rawan Gangguan Mental karena Ancaman Anoreksia Terbalik

Kekurangannya kata dia, diambil dari dana pribadi dari pengurus serta usaha dari bisnis fitnes yang ia miliki di Lawang dan Sumbermanjing Wetan. Dimana satu di antaranya untuk dikomersialkan.

"Kekurangannya dana pribadi, dana saya pribadi. Jadi kita punya dua tempat latihan, satu latihan itu untuk kita komersialkan, satunya untuk penanganan atlet, subsidinya kita subsidikan di situ," ucapnya.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online