loading...
Rusia memiliki banyak kesulitan untuk menempatkan jet tempurnya di Biak Papua. Foto/X/@SprinterObserve
JAKARTA - Selama beberapa waktu terakhir, muncul dugaan bahwa Rusia sedang berupaya menempatkan pesawat tempur di Biak, Papua. Menanggapi kabar itu, pemerintah Indonesia langsung membantah klaim menggemparkan tersebut.
Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, menegaskan laporan mengenai Rusia itu tidak benar. Ia juga menyebut komitmen Indonesia terhadap kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif, sehingga akan menolak keberadaan pangkalan militer asing di wilayahnya.
Meski sudah dibantah langsung oleh pemerintah, kabar tentang dugaan penempatan jet tempur Rusia di wilayah Indonesia sebenarnya memang dirasa kurang masuk akal. Sebab, hal tersebut rasanya akan sulit terjadi mengingat beberapa pertimbangan kuat dari sisi Indonesia.
Sejak dulu, Indonesia memegang teguh prinsip kebijakan luar negeri bebas aktif. Prinsip tersebut secara teknis seharusnya menutup kemungkinan potensi keberadaan pangkalan militer asing di wilayahnya karena akan dianggap memihak negara atau kelompok tertentu.
Senada, bantahan yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri juga menolak klaim adanya upaya Rusia menempatkan jet tempur di wilayah Indonesia. Singkatnya, Indonesia tidak akan mengizinkan pangkalan militer asing, karena hal ini bertentangan dengan konstitusi dan UU Pertahanan.
Selain soal prinsip kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif, sejumlah pihak juga mendukung langkah pemerintah terkait penggunaan pangkalan militer. Salah satunya datang dari tokoh senior Papua Michael Manufandu.
Baca Juga: Ancaman Perang Nuklir Pakistan Vs India
Melansir Antara, Michael mengaku mendukung keputusan pemerintah agar tidak mengizinkan penggunaan pangkalan militer di wilayah Indonesia untuk operasi pesawat-pesawat asing. Alasannya pun cukup jelas.
Menurutnya, ada potensi bahaya apabila pangkalan militer di wilayah Indonesia dipakai untuk operasi pesawat-pesawat militer asing. Ia menambahkan, Pangkalan TNI AU Biak memang sangat strategis untuk kepentingan aspek pertahanan dan keamanan negara di wilayah Pasifik, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya negara lain yang mengincarnya.
Sebelumnya, muncul kabar bahwa Federasi Rusia mengusulkan kepada pemerintah Indonesia untuk menjadikan Lanud Manuhua di Biak, Papua sebagai lokasi pangkalan bagi pesawat-pesawat militernya. Namun, berita tersebut telah dibantah pemerintah, termasuk melalui Kementerian Pertahanan.
"Pemberitaan tentang usulan penggunaan pangkalan Indonesia oleh Rusia, Kemenhan mengklarifikasi bahwa berita tersebut tidak benar. Terima kasih," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Kemenhan Frega Wenas Inkiriwang di Jakarta, Selasa.
Demikian ulasan mengenai kesulitan Rusia jika ingin menempatkan jet tempur di Biak, Papua.
(ahm)