loading...
Ambulans dikelilingi orang-orang di pintu masuk Pusat Medis Universitas Amerika di Beirut, pada 17 September 2024, setelah ledakan bom pager di Lebanon. Foto/hurriyet daily news
ANKARA - Media Turki melaporkan Intelijen Turki menghentikan gelombang kedua bom pager yang menargetkan warga Lebanon.
Pada bulan September 2024, sebanyak 9 orang tewas dan sekitar 3.000 orang terluka, termasuk duta besar Iran untuk Lebanon, ketika ribuan pager meledak hampir bersamaan di Lebanon.
Daily Sabah dan Hurriyet Daily News melaporkan, tak lama setelah serangan tersebut, otoritas Turki mencegat pengiriman yang diberi label sebagai "pemotong makanan" tetapi mengungkapkan pengiriman tersebut berisi 1.300 pager Gold Apollo 924 R3 GP.
Perangkat ini, mirip dengan yang sebelumnya digunakan dalam ledakan yang menargetkan pejuang Hizbullah, dilengkapi dengan pengisi daya, kabel, dan material lainnya.
Sebanyak 9 orang tewas dan sekitar 2.750 orang terluka oleh pager genggam yang meledak di seluruh Lebanon, menurut menteri kesehatan negara tersebut pada akhir 2024.
Firass Abiad mengatakan seorang gadis berusia delapan tahun termasuk di antara mereka yang tewas dan lebih dari 200 orang berada dalam kondisi kritis setelah perangkat komunikasi meledak pada hari Selasa, dengan sebagian besar luka dilaporkan di wajah, tangan, dan perut.
Hizbullah Lebanon menyalahkan Israel atas serangkaian ledakan pager, dengan mengatakan Israel akan mendapatkan "hukuman yang adil".
Kelompok yang didukung Iran itu telah saling tembak lintas batas hampir setiap hari dengan Israel selama hampir setahun.
Hizbullah mengatakan dua pejuangnya dan seorang gadis tewas ketika "pager milik karyawan berbagai unit dan lembaga Hezbollah meledak".
Seorang pejabat Hezbollah, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan ledakan pager tersebut adalah "pelanggaran keamanan terbesar" yang dialami kelompok tersebut sejak 7 Oktober 2023.
Baca juga: Eks Sandera: Saya Merasa Lebih Aman di Tahanan Hamas daripada di Israel
(sya)