TEMPO.CO, Depok - Puluhan karyawan Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, lintas departemen menggelar demonstrasi pada Kamis, 8 Mei 2025. Ini lantaran tunjangan hari raya Lebaran 2025 dan gaji mereka untuk dua bulan terakhir belum dibayar pihak manajemen.
Ketua Federasi Serikat Buruh Makanan Minuman Pariwisata Restoran Hotel dan Tembakau (FSB KAMIPARHO) Bumi Wiyata Mohammad Sholeh mengungkapkan apa yang terjadi di tempatnya bekerja, salah satunya karena dampak dari efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ditambah lagi kita ada plang (menunggak) PBB pada Desember 2024," kata Sholeh di Depok, Kamis, 8 Mei 2025.
Menurut Sholeh, hal itu berdampak pada tingkat kunjungan tamu di Hotel Bumi Wiyata. Bahkan, pada Januari 2025 Penjabat Sekretaris Daerah Kota Depok Nina Suzanna melarang perangkat pemerintahan untuk rapat dan berkegiatan di tempat yang belum membayar PBB.
"Dengan efisiensi aja kami sudah berat, tambah lagi imbauan Pj Sekda itu," ujar Sholeh.
Pihaknya mengaku memaklumi situasi itu. Bahkan saat pandemi Covid-19 pada 2020, karyawan sudah sering mengalami pembayaran gaji yang ditermin.
"Cuma yang kami harapkan untuk mengatasi permasalahan yang ada apa yang dilakukan oleh manajemen. Jangan 'Ah gampang mereka juga mau gaji di termin-termin'. Kami cuma meminta kepastian untuk menghadapi permasalahan yang ada," ujar Sholeh.
Sholeh menilai manajemen Hotel Bumi Wisata tidak melakukan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan saat ini.
"Jadi dampaknya ke kami-kami lagi. Kami harus bahas bipartit, harus gontok-gontokan lagi, capek kami," katanya.
Sholeh mengungkapkan saat ini ada sekitar 75 anggota di federasinya yang membawa 7 tuntutan, yakni bayar gaji bulan Maret dan April 2025, bayar tunjangan hari raya (THR), adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak, tidak adanya kepastian terhadap keberlangsungan perusahaan.
"Kemudian, tidak adanya ketegasan direksi dalam mengambil sikap terhadap ketidakmampuan manajemen, melakukan efisiensi yang tidak tepat, dan melanggar perjanjian kerja bersama (PKB)," ujar Sholeh.
Sholeh menegaskan akan terus melakukan demonstrasi sampai tuntutan karyawan dipenuhi managemen.
Sementara itu, saat Tempo mencoba konfirmasi ke manajemen Hotel Bumi Wiyata, bagian resepsionis mengatakan humas sedang tidak di lokasi karena sakit. "Public relation kami sudah seminggu sakit," kata seorang karyawan.
Meski dimintai menghubungkan dengan perwakilan humas atau manajemen lainnya, namun karyawan itu bersikukuh tidak bisa menjembatani dengan awak media.