Kelakar Prabowo: Sandi Prajurit Saya 08, Kalau 07 Mungkin Menjadi Presiden ke-7

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto sempat berkelakar saat memberikan sambutan dalam kegiatan peresmian smelter atau fasilitas pemurnian emas melalui Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur hari ini.

Kepala negara mengatakan peresmian smelter ini dilakukan pada tanggal baik, yaitu 17. Ketua Umum Partai Gerindra mengaku angka baik bagi dirinya angka delapan. Dia kemudian mengaitkan tanggal peresmian dengan angka 8. Dia menambahkan 1 dan 7 sehingga menjadi angka 8.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Hari ini 1 tambah 7 sama dengan 8. Ini memang hari baik," kata Prabowo dipantau Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 17 Maret 2025.

Ketika menjadi prajurit, Prabowo mengaku memiliki angka sandi bernomor 08. Saat ini pun dia menjadi presiden ke-8. Dia kemudian berkelakar bila sandi miliknya 07, mungkin menjadi presiden ke-7. "Lalu tahun ini adalah berdirinya republik Indonesia yang ke- 80," kata dia. 

Dalam peresmian ini, Kepala negara mengaku sudah mengundang Presiden ke-7 Jokowi. Namun, Jokowi tidak bisa hadir. 

Menurut Prabowo, ketidakhadiran Jokowi merupakan sebuah takdir yang diterima olehnya. Sebab, smelter itu sudah dibangun pada era Jokowi. Namun, baru diresmikan ketika Prabowo menjadi presiden.  "Mungkin memang takdir. (Smelter) dirintis di pemerintahan Jokowi yang resmikan saya. Ini namanya karunia," kata Prabowo.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana sebelumnya mengatakan PMR merupakan fasilitas pemurnian lumpur anoda yang menggunakan proses hydrometallurgy terbesar di dunia. PMR juga merupakan fasilitas pemurnian emas modern pertama di dunia yang terintegrasi dari hulu (pertambangan dan pengolahan) ke hilir (pemurnian). Menurut Yusuf, peresmian itu memperlihatkan komitmen pemerintah dalam mempercepat proses hilirisasi di negeri ini.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan PT Freeport Indonesia (PTFI) siap memproduksi emas hingga 60 ton di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Dia menyebut Gresik menjadi contoh kisah sukses proyek KEK, karena mampu melakukan hilirisasi tembaga hingga akhirnya menghasilkan produk akhir emas.

Airlangga menuturkan, perusahaan pertambangan Amerika Serikat PTFI memproduksi emas dengan jumlah hampir nol dari 1967 hingga 2024. Namun sekarang dengan fasilitas pengolahan precious metal refinery (PMR) yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, Freeport bisa memproduksi 60 ton emas tiap tahunnya. “Ada kisah sukses Kawasan Ekonomi Khusus di Gresik, di mana kita bisa melakukan hilirisasi tembaga termasuk menghasilkan produk akhir melalui precious metal refinery, yang bisa menghasilkan emas 60 ton per tahun,” kata dia di acara SEZ Business Forum yang diadakan di hotel St. Regis, Jakarta Selatan pada Senin, 9 Desember 2024. 

Nabiila Azzahra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online