Kemenag Klaim Pengawasan Madrasah Berbasis Digital Bisa Hemat Rp 680 Miliar

20 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama telah menyiapkan platform pengawasan berbasis digital bernama Madrasah Digital Supervision (Magis). Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Amin Suyitno, mengklaim sistem ini dirancang untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengawasan, refleksi, serta perencanaan pendampingan bagi satuan pendidikan madrasah.

“Dengan sistem ini, para pengawas dapat melakukan refleksi dan menyusun rencana pendampingan secara lebih tersistem, mudah, dan simple. Potensi penghematannya bisa sampai Rp 680 miliar,” kata dia dikutip lewat keterangan resmi pada Sabtu, 9 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain untuk pengawas, Amin mengatakan Magis juga dapat dimanfaatkan oleh kepala madrasah untuk mengevaluasi pengelolaan sekolah serta menerapkan perubahan berbasis data. Untuk guru juga bisa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran di kelas dan menerapkan inovasi yang lebih tepat guna.

“Guru juga bisa berkonsultasi dengan pengawas jika menemui hambatan dalam proses pembelajaran, sehingga platform ini dapat digunakan secara lebih terstruktur,” kata dia. 

Sementara itu Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Thobib Al Asyhar merinci, penghematan sebesar Rp 680 miliar berasal dari pengurangan biaya fotokopi borang pengawasan. Dengan total 86.343 lembaga madrasah, potensi penghematan ini menurut dia sangat signifikan. Jika setiap madrasah menghabiskan rata-rata Rp 3.000.000 per tahun untuk fotokopi, maka total biaya yang dapat dihemat mencapai Rp 259,03 miliar.

Selain itu, penghematan juga dapat diperoleh dari biaya transportasi pengawas ke madrasah, yang diperkirakan mencapai Rp 421,2 miliar. Perhitungan ini didasarkan pada jumlah pengawas yang mencapai 4.680 orang, dengan biaya perjalanan pulang-pergi sekitar Rp 500.000 per bulan, serta rata-rata kunjungan ke 15 madrasah per tahun.

"Jadi dengan Magis, pengawasan madrasah bisa dilakukan secara digital dan potensi penghematannya bisa mencapai Rp 680.229.000.000," kata Thobib.

Thobib juga berharap bahwa kehadiran Magis dapat mempercepat peningkatan kualitas pendidikan madrasah agar semakin unggul dan berdaya saing tinggi.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online