Kenali Tanda Bahaya setelah Kepala Anak Terbentur

3 hours ago 3

Kepala anak terbentur termasuk cedera kepala. Ketika anak mengalami cedera kepala, maka anak berisiko mengalami segala jenis kerusakan pada kulit kepala, tengkorak, otak, atau jaringan dan pembuluh darah lain di kepala. Namun, ini semua tergantung pada tingkat keparahan cederanya.

Cedera kepala bisa ringan seperti benjolan, memar (kontusio), atau luka di kepala. Atau bisa juga berupa gegar otak, luka sayat dalam atau luka terbuka, patah tulang tengkorak, pendarahan internal, atau kerusakan otak. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab paling umum kecacatan dan kematian pada anak-anak.

Jenis-jenis cedera kepala

  • Gegar Otak. Dilansir Hopkins Medicine, gegar otak adalah cedera kepala yang dapat menyebabkan otak tidak berfungsi normal untuk waktu yang singkat.
  • Kontusio (memar). Ini adalah memar pada otak. Memar menyebabkan pendarahan dan pembengkakan di dalam otak di sekitar area kepala yang terbentur. Dalam beberapa kasus, memar dapat terjadi di sisi kepala yang berlawanan karena otak membentur tengkorak.
  • Fraktur tengkorak. Fraktur tengkorak adalah patahnya tulang tengkorak.

Penyebab kepala anak terbentur

Ada banyak penyebab kepala anak terbentur atau cedera kepala pada anak. Penyebab umumnya adalah:

  • Cedera saat olahraga
  • Terjatuh
  • Kecelakaan kendaraan bermotor, atau tertabrak kendaraan saat berjalan
  • Kekerasan pada anak
  • Trauma kepala akibat kekerasan

Tanda dan gejala cedera kepala akibat terbentur

Gejala yang dialami segera setelah cedera kepala digunakan untuk menentukan seberapa serius cedera tersebut. Dikutip dari laman Royal Children's Hospital Melbourne, berikut tanda dan gejala cedera kepala.

Cedera kepala ringan (tanpa gegar otak) terjadi ketika anak:

  • Terkena benturan di kepala
  • Sadar dan berinteraksi dengan orang sekitarnya
  • Tidak muntah
  • Mungkin mengalami memar atau luka di kepala

Selain cedera di atas, maka dianggap masih normal.

Cedera kepala ringan (kemungkinan gegar otak) terjadi ketika anak:

  • Mungkin menunjukkan perubahan tingkat kesadaran (misalnya pingsan, bingung, atau pelupa) pada saat cedera.
  • Mungkin mengalami berbagai gejala fisik (sakit kepala, mual, pusing, kelelahan, masalah penglihatan, keseimbangan yang buruk, sensitivitas terhadap kebisingan).
  • Mungkin mengalami perubahan emosi (cemas, mudah tersinggung, sedih).
    Mungkin mengalami perubahan cara berpikir (berkabut, kebingungan, kesulitan mengingat, berpikir lebih lambat) dan gangguan tidur.

Gejala-gejala ini biasanya bersifat sementara. Bunda dan Ayah tetap perlu mengontrol gejala-gejala yang terjadi setelahnya.

Cedera kepala sedang hingga berat

Jika anak mengalami cedera kepala sedang atau berat, anak mungkin menunjukkan gejala 'tanda bahaya' seperti yang tercantum berikut ini.

Tanda-tanda bahaya setelah kepala anak terbentur

Sulit untuk membedakan antara kemungkinan gegar otak dan cedera otak yang lebih mengancam jiwa. Mengutip laman CDC, segera pergi ke unit gawat darurat (UGD) terdekat jika Bunda melihat salah satu tanda bahaya berikut setelah benturan, pukulan, atau sentakan di kepala:

  • Kejang atau kejang (gemetar atau berkedut)
  • Tidak dapat mengenali orang atau tempat
  • Mual atau muntah berulang
  • Perilaku tidak biasa, peningkatan kebingungan, kegelisahan, atau agitasi
  • Kehilangan kesadaran disertai rasa kantuk yang semakin meningkat, ketidakmampuan untuk bangun, atau ketidakmampuan untuk tetap terjaga
  • Bicara cadel, lemas, mati rasa, atau penurunan koordinasi
  • Sakit kepala yang semakin parah dan tidak kunjung hilang
  • Satu pupil lebih besar dari yang lain atau penglihatan ganda

Tanda bahaya gegar otak pada bayi dan balita

  • Salah satu tanda dan gejala yang tercantum di atas.
  • Tidak berhenti menangis dan tidak dapat ditenangkan.
  • Tidak mau menyusu atau makan.

Cara mengatasi kepala anak yang terbentur

Penanganan akan bergantung pada gejala, usia, dan kondisi kesehatan anak secara umum. Penanganan ini juga bergantung pada tingkat keparahan kondisinya.

Perawatan dapat meliputi:

  • Istirahat
  • Es pada area yang cedera
  • Salep luka dan perban
  • Jahitan di kulit kepala untuk menutup luka
  • Diawasi selama beberapa waktu untuk mendeteksi masalah

Dalam beberapa kasus, anak mungkin perlu dirawat di rumah sakit. Mereka mungkin akan diawasi lebih ketat untuk mendeteksi masalah. Seorang anak mungkin juga memerlukan:

  • Obat untuk menenangkannya atau membuatnya tertidur
  • Bantuan pernapasan dari mesin pernapasan (ventilator mekanik atau respirator)
  • Tes diagnostik
  • Operasi
  • Rujukan ke spesialis cedera otak traumatis

Cara mencegah cedera kepala pada anak

Cedera kepala dapat dicegah dengan cara-cara berikut:

  • Berusahalah untuk memastikan tersedianya lingkungan bermain yang aman bagi anak-anak.
  • Pastikan anak berolahraga dengan aman. Pastikan pelatih mengajarkan dan menerapkan metode olahraga yang benar, seperti tidak boleh membenturkan kepala saat bermain sepak bola. Pelatih juga harus mengetahui pertolongan pertama dan memiliki rencana tindakan gegar otak.
  • Pastikan anak-anak mengenakan sabuk pengaman saat berkendara. Untuk anak-anak yang lebih kecil, mintalah mereka menggunakan kursi mobil atau kursi booster yang sesuai dengan usia dan berat badan mereka.
  • Pastikan anak-anak selalu mengenakan helm yang tepat saat berolahraga, bersepeda, bermain sepatu roda.

Semoga informasi di atas mengenai tanda bahaya kepala anak setelah terbentur bisa membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online