Ketua MPR Ingin Tegal Maju Seperti Jepang dan Cina

11 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani bertekad untuk menjadikan kota kelahirannya, Tegal, Jawa Tengah bisa semaju negara Jepang dan Cina. Ia menyebut Tegal bisa menyusul kemampuan Jepang dalam memproduksi teknologi maju.

"Semua barang Jepang ada di depan mata kita, tapi orang Tegal bisa memproduksi yang hampir serupa dengan teknologi yang ada di Jepang," kata Muzani saat menghadiri halal bihalal Ikatan Keluarga Besar Tegal di Kompeks Parlemen DPR/MPR di Jakarta, pada Ahad, 27 April 2025.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski bilang begitu, Muzani tak merincikan apa teknologi yang yang ia maksud. Ia justru beralih ke analogi di mana daerah Tegal bisa berkembang pesat seperti negara Cina. Menurut dia, hal itu bisa terjadi karena karakter yang dimilih oleh orang asal Tegal. 

"Tegal itu orangnya telaten, orangnya sabar, orangnya ulet, orangnya keras, tapi kadang-kadang susah diatur," kata Muzani sambil terkekeh.

Ia lalu menyoroti keunggulan Tegal dalam menjalankan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lewat warung tegal (warteg). 

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu berujar warteg sangat menentukan kehidupan warga Jakarta. Alasannya, kata Muzani, karena warteg menyediakan opsi makanan murah bagi semua kalangan.

"Itu sebabnya orang Jakarta perutnya kenyang, badannya sehat, pikirannya waras. Kalau makannya telat harganya mahal, orang Jakarta mungkin produktivitasnya terganggu," kata Muzani.

Menurut perhitungannya, warteg telah puluhan tahun berkontribusi menyediakan makanan murah bagi warga Jabodetabek. 

Muzani menyatakan tak masalah bila bisnis warteg dikelola oleh selain orang Tegal. Selama masih ada embel-embel warung tegal, menurut dia, siapapun berhak mengelola bisnis warteg. "Sebagaimana juga orang Tegal asal punya modal bawa berhak membuka rumah makan atas nama daerah manapun," ujarnya. 

Menurut Muzani, siapun boleh bebas mendirikan usaha di Negara Republik Kesatuan Indonesia, selama prosedurnya dijalankan dengan baik. 

Dalam acara itu, Muzani sempat memberikan sambutan selama kurang lebih 13 menit. Ia mencampurkan bahasa Indonesia dengan dialek Ngapak yang kerap dipakai masyarakat Tegal. Ia juga banyak menerima tepuk tangan meriah saat mengelu-elukan daerah yang terkenal dengan soto tauco sebagai makanan khasnya. Di dalam forum silaturahmi itu, Muzani duduk satu meja dengan Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Silmy Karim serta Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro yang juga berasal dari Tegal. 

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online