Jakarta -
Sebuah peristiwa unik terjadi pada janin berusia 25 minggu. Janin ini 'lahir dua kali' setelah didiagnosis mengalami kelainan jantung bawaan yang parah serta berisiko lahir mati yang tinggi. Namun, janin ini tersebut berhasil diselamatkan dengan intervensi jantung janin yang kompleks.
Melansir VietnamNews, kisah ini bermula ketika KK Women’s and Children’s Hospital di Singapura merujuk perempuan yang sedang hamil janin 25 minggu ke Children's Hospital 1 dan Tu Du Hospital di Ho Chi Minh City, Vietnam.
Dokter Singapura mendiagnosis janin mengalami kelainan jantung bawaan yang parah. Namun, prosedur canggih untuk intervensi jantung pada janin yang masih terlalu dini belum tersedia di Singapura.
Prosedur jantung janin 25 minggu yang penuh risiko
Prosedur jantung ini sangat jarang dilakukan dan penuh risiko. Namun, spesialis intervensi janin dan ahli jantung pediatrik dari dua rumah sakit di Vitenam itu berhasil melakukan intervensi jantung dalam rahim yang kompleks .
Kasus ini menandai intervensi jantung janin kesembilan yang dilakukan rumah sakit di HCM City dan pertama kalinya prosedur tersebut dilakukan pada pasien asing. Bahkan para dokter mengatakan ini merupakan kasus yang paling rumit secara teknis hingga saat ini.
Prosedur operasi jantung ini dianggap yang paling menantang secara teknis karena usia kehamilan janin yang sangat dini. Berat janin berusia 25 minggu itu hanya 600 gram, dan tingkat keparahan kondisi yang didiagnosis dengan kondisi langka dan mengancam jiwa yang dikenal sebagai atresia aorta.
Sementara ibunya yang berusia 41 tahun sedang menantikan kelahiran anak pertamanya pada September 2025 setelah lebih dari 10 tahun mengalami infertilitas dan berhasil hamil berkat fertilisasi in vitro (IVF). Perjalanan kehamilannya pun sulit.
Pasien menjalani penilaian jantung janin menyeluruh di rumah sakit di Vietnam, yang mengonfirmasi diagnosis awal. Tim medis dari dua rumah sakit Vietnam kemudian mengadakan konsultasi virtual dengan para ahli terkemuka dari Australia dan Prancis. Semua sepakat mengenai diagnosis dan perlunya intervensi mendesak untuk menyelamatkan janin.
Melansir VietnamPlus, keputusan rumah sakit terkemuka di Singapura secara proaktif merujuk seorang pasien ke Kota Ho Chi Minh untuk perawatan tidak hanya mencerminkan kepercayaan pada keahlian medis lokal tetapi juga pengakuan ASEAN terhadap kemampuan pengobatan janin tingkat lanjut di Vietnam.
Dua prosedur terpisah pada janin 25 minggu
Pasangan Singapura menyampaikan penghargaan yang mendalam atas dedikasi, upaya yang tak kenal lelah, dan dukungan penuh kasih dari tim medis Vietnam selama mereka tinggal di Vietnam. Meskipun kondisi janin kritis, para dokter tetap berkomitmen untuk menyelamatkan bayi tersebut.
Janin menjalani dua prosedur terpisah. Yang pertama, dilakukan pada tanggal 22 Mei, berlangsung lebih dari dua jam tetapi tidak berhasil. Dokter tidak dapat mengakses ruang jantung kiri karena janin dalam posisi tengkurap tetap.
Setelah pengawasan ketat dari Direktur Departemen Kesehatan Kota Ho Chi Minh Tang Chi Thuong dan pimpinan di kedua rumah sakit, tim multidisiplin mengadakan konsultasi darurat. Karena kondisi janin memburuk, para ahli setuju untuk mencoba intervensi kedua. Pada tanggal 28 Mei, tim bedah berhasil.
Dr. Do Nguyen Tin, kepala unit kardiologi intervensi di Children's Hospital 1, mengenang momen emosional ketika prosedur berhasil.
"Semua orang meneteskan air mata—tim kami dan keluarga," katanya. "Itu adalah momen kelegaan dan harapan," ujarnya dilansir dari Tuoitre.
Dr. Tin juga mencatat bahwa merawat pasien asing menambah tekanan dari prosedur yang sudah sulit. Harapannya tinggi, terutama setelah upaya awal gagal, tetapi tim tetap fokus dan bertekad.
Departemen Kesehatan Kota Ho Chi Minh memuji pencapaian tersebut sebagai tonggak sejarah dalam kemajuan medis kota tersebut. Para pejabat memuji hasil tersebut berkat investasi strategis dan kolaborasi yang kuat antara para spesialis dalam bidang kebidanan, kardiologi pediatrik, anestesi neonatal, dan pencitraan diagnostik.
Departemen tersebut juga memuji seluruh tim—termasuk dokter, teknisi, dan perawat—atas dedikasi mereka dalam menguasai teknik intervensi janin tingkat lanjut dan upaya mereka untuk menyelamatkan nyawa bahkan sebelum kelahiran.
Kenapa disebut 'lahir dua kali'?
Dilansir IndianTimes, bayi itu seolah-olah lahir dua kali karena dokter melakukan intervensi dengan mengangkat rahim ibunya sementara dengan bayinya masih di dalam untuk melakukan operasi yang dapat menyelamatkan nyawanya.
Secara sederhana, lahir dua kali mengacu pada prosedur fetal surgery atau operasi pada janin yang masih berada dalam rahim. Pada beberapa kasus ekstrem, janin harus dikeluarkan sebagian dari rahim untuk menjalani tindakan medis kritis, kemudian janin dimasukkan kembali ke dalam rahim ibu untuk melanjutkan kembali kehamilan.
Meski prosedur ini penuh risiko baik pada ibu maupun janin, namun pada kasus tertentu menjadi satu-satunya cara untuk menyelamatkan bayi dari kelainan bawaan yang membahayakan nyawa.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)