Korea Selatan Kembangkan Teknologi Berbasis AI, Bisa Deteksi dan Blokir Spam di Smartphone

1 day ago 9

Selular.ID – Korea Selatan telah mengembangkan teknologi pemblokiran spam bertenaga AI yang secara otomatis mendeteksi dan memblokir pesan mencurigakan di ponsel pintar.

Teknologi pemblokiran berbasis AI itu memperkuat langkah-langkah yang diperkenalkan tahun lalu untuk melindungi pengguna dari pesan berbahaya yang berisi informasi tentang pinjaman ilegal, pornografi, dan perjudian.

Pengumuman itu muncul saat jumlah pesan spam yang diterima dan dilaporkan turun hampir 30% pada paruh kedua t 2024 dibandingkan dengan enam bulan pertama tahun lalu, seperti dlaporkan Komisi Komunikasi Korea (KCC) dan Badan Internet & Keamanan Korea (KISA), Jumat (28/3).

Teknologi pemblokiran spam AI baru, yang dikembangkan oleh KCC dan KISA bekerja sama dengan Samsung Electronics, pertama-tama akan tersedia pada perangkat Galaxy S25 terbaru dari pembuat ponsel pintar itu dan akan diluncurkan secara bertahap ke ponsel pintar yang ada di pasaran melalui pembaruan Android 15 (One UI 7).

Menurut KCC, fitur berbasis AI baru itu telah dikembangkan sejak September tahun lalu dan merupakan bagian dari “Langkah-Langkah Pencegahan Pesan Spam Komprehensif” pemerintah.

Inisiatif itu, yang diperkenalkan pada November 2024, bertujuan untuk melindungi pengguna ponsel pintar dari pesan berbahaya.

Pemblokir spam AI secara otomatis memindai pesan untuk mencari nomor telepon yang diduga spam dan URL berbahaya, lalu mengarahkan pesan yang mencurigakan ke kotak masuk spam tempat pengguna dapat secara selektif meninjau dan membuka blokir pesan yang ditandai.

“Langkah-langkah pencegahan spam telah diperkuat dengan diperkenalkannya fitur baru Samsung Electronics, selain aktivitas pemblokiran spam oleh operator seluler,” kata Shin Young-kyu, direktur jenderal Biro Kebijakan Konsumen KCC.

KCC menunjukkan bahwa langkah-langkah komprehensif yang diterapkan tahun lalu kini membuahkan hasil, karena Korea Selatan tampaknya telah menghentikan pertumbuhan spam berbahaya pada paruh kedua tahun 2024.

Mengutip hasil laporan “Status Distribusi Spam” semi-tahunan, pengawas telekomunikasi tersebut mengatakan jumlah pesan spam yang diterima dan dilaporkan dalam enam bulan terakhir 2024 turun hampir 30% dari paruh pertama tahun ini.

Status Distribusi Spam memeriksa jumlah rata-rata pesan spam yang diterima seseorang per bulan, yang diambil dari survei penerimaan spam.

Baca Juga: Artificial Intelligence Diprediksi Terus Tumbuh, Puncaknya Di Tahun 2030

Laporan tersebut juga melihat jumlah pesan spam yang dilaporkan ke KISA dan jumlah pesan spam berbahaya yang diblokir oleh sistem deteksi KISA sendiri.

“Jumlah spam yang diterima dan jumlah laporan serta deteksi menurun masing-masing hampir 29,0% dan 29,7% pada paruh kedua tahun lalu dibandingkan dengan paruh pertama. Hal ini menegaskan bahwa langkah-langkah pemerintah memiliki dampak praktis,” kata KCC dalam pernyataannya.

Langkah-langkah antispam ini meliputi denda bagi operator seluler, perusahaan pengiriman pesan teks, dan pengecer yang gagal menghentikan spam illegal,  melakukan inspeksi darurat terhadap perusahaan yang mengirim SMS massal, mencegah perusahaan yang tidak memenuhi syarat memasuki pasar SMS massal, dan melarang perusahaan yang bermasalah.

Pemerintah juga telah menyiapkan sistem penghalang ganda dari pengiriman hingga penerimaan spam ilegal, dan telah memperkuat sistem pemblokiran spam ilegal dari luar negeri.

Memberikan rincian lebih lanjut tentang hasil survei penerimaan spam terbaru untuk paruh kedua 2024, KCC mengatakan bahwa pengguna ponsel pintar menerima total 11,6 pesan spam ilegal per bulan, yang terdiri dari 7,32 pesan berupa teks, 1,53 pesan suara, dan 2,75 pesan email.

Sebanyak 62,6% dari pesan berbahaya ini terkait dengan keuangan dan perjudian.

“Ini adalah penurunan pertama di semua sektor dalam lima tahun terakhir,” kata KCC.

Sementara itu, data dari KISA menunjukkan bahwa ada 159,52 juta laporan dan deteksi spam yang tercatat dalam enam bulan terakhir tahun 2024, sebagian besar (150,2 juta) adalah spam teks ponsel, sementara 5,04 juta adalah spam suara.

Menurut KCC, penyedia layanan telekomunikasi negara tersebut telah meningkatkan upaya mereka secara signifikan untuk melindungi pengguna dan mencegah bahaya selama setahun terakhir, berdasarkan “Hasil Evaluasi Aktivitas Perlindungan Pengguna Penyedia Layanan Telekomunikasi 2024” yang baru-baru ini dirilis.

“Skor rata-rata untuk semua operator adalah 886,7 pada skala 1000 poin, meningkat 9,2 poin dari tahun sebelumnya, yang menunjukkan bahwa upaya operator untuk melindungi pengguna telah meningkat secara signifikan,” kata pengawas telekomunikasi tersebut.

Seraya menambahkan bahwa perusahaan juga meningkatkan sistem manajemen pengaduan mereka pada tahun 2024.

Evaluasi dilakukan setiap tahun dan hasilnya dipublikasikan untuk mendorong penyedia meningkatkan upaya mereka dalam melindungi pengguna.

Tinjauan terbaru mencakup 46 penyedia layanan di 13 sektor layanan, termasuk MVNO, pasar aplikasi, layanan mesin pencari, media sosial, layanan over-the-top (OTT), layanan belanja dan pengiriman, serta platform transaksi barang bekas.

Tiga operator telekomunikasi utama – SKT, KT, dan LG Uplus – menerima nilai tinggi dari KCC, dengan SKT dan KT masing-masing menerima peringkat “sangat baik” dan “sangat bagus” dalam kategori sektor layanan telekomunikasi berbasis fasilitas.

Baca Juga: Tahun 2025 Bisnis Artificial Intelligence (AI) Diperkirakan Naik 72%

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online