Mau Wisata Ramah Lingkungan? Ini 10 Negara Eco-Tourism Wajib Masuk Bucket List!

5 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) – Tren eco-tourism atau wisata berkelanjutan makin populer seiring meningkatnya kesadaran global terhadap isu lingkungan. Setelah melakukan pengajuan KTA online, wisatawan kini mencari destinasi liburan yang indah juga berkontribusi menjaga alam.

Tahun 2025, sejumlah negara dinobatkan sebagai pionir ekowisata dunia berkat keberhasilan mereka mengelola alam, budaya, dan pariwisata secara harmonis.

Jika kamu adalah seorang eco-traveler yang ingin menjelajahi dunia sambil memberikan dampak positif, berikut adalah 10 negara yang wajib masuk bucket list kamu di tahun ini, lengkap dengan skor indeks keberlanjutan pariwisata mereka.

10 Negara Cocok untuk Wisata Ramah Lingkungan

Ekowisata bukan sekadar gimmick belaka. Ia adalah sebuah pendekatan holistik yang menekankan tanggung jawab terhadap lingkungan, manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, serta pengalaman wisata yang mendalam dan bermakna.

Negara-negara yang sukses menerapkan ekowisata biasanya memiliki komitmen kuat terhadap konservasi, regulasi yang ketat, serta partisipasi aktif dari komunitas lokal. Berikut ini daftarnya:

1. Brasil (skor indeks: 94,9)

Siapa yang tak kenal Brasil? Negara yang terkenal dengan karnaval dan sepak bolanya ini ternyata juga memiliki komitmen tinggi terhadap ekowisata.

Dengan skor indeks tertinggi, Brasil menawarkan pengalaman wisata alam yang luar biasa. Mulai dari hutan hujan Amazon yang ikonik hingga Pantanal yang merupakan lahan basah terbesar di dunia.

Brasil memiliki sejumlah besar taman nasional dan cagar alam yang dilindungi, yang menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna yang unik.

Pemerintah dan organisasi non-pemerintah bekerja sama untuk mempromosikan praktik pariwisata yang bertanggung jawab, seperti eco-lodge yang dikelola oleh masyarakat lokal dan tur yang berfokus pada pendidikan lingkungan.

2. Meksiko (skor indeks: 86)

Meksiko bukan hanya tentang pantai-pantai indah dan reruntuhan kuno. Negara ini juga memiliki kekayaan alam yang luar biasa, mulai dari hutan hujan tropis hingga gurun yang luas.

Pemerintah Meksiko semakin gencar mempromosikan ekowisata sebagai cara untuk melindungi keanekaragaman hayati dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Salah satu contoh sukses ekowisata di Meksiko adalah Semenanjung Yucatan, yang terkenal dengan cenote (gua bawah tanah berisi air jernih) dan hutan bakau.

Di sini, wisatawan dapat berenang di cenote, menjelajahi hutan bakau dengan kayak, atau mengunjungi desa-desa Maya yang mempertahankan tradisi mereka.

3. Australia (skor indeks: 84)

Australia memiliki sejarah panjang dalam konservasi alam dan merupakan rumah bagi sejumlah besar spesies endemik (tidak ditemukan di tempat lain di dunia).

Ekowisata di Australia sangat populer, dengan berbagai pilihan akomodasi dan aktivitas yang ramah lingkungan.

Pengunjung dapat menyelam atau snorkeling di Great Barrier Reef, menjelajahi Taman Nasional Kakadu yang kaya akan budaya Aborigin, atau mendaki di pegunungan Blue Mountains.

Banyak operator tur di Australia yang memiliki sertifikasi Eco Tourism Australia, yang menjamin bahwa mereka beroperasi dengan standar keberlanjutan yang tinggi. Pastikan untuk mencari logo ini saat merencanakan perjalanan kamu.

4. Ekuador (skor indeks: 82,1)

Ekuador adalah negara kecil di Amerika Selatan yang memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Negara ini merupakan rumah bagi sebagian hutan hujan Amazon, pegunungan Andes, dan Kepulauan Galapagos yang terkenal.

Meski negaranya kecil, pemerintah Ekuador sangat berkomitmen untuk melindungi alam dan mempromosikan ekowisata.

Negara ini memiliki sejumlah besar taman nasional dan cagar alam, serta berbagai program untuk mendukung masyarakat lokal yang terlibat dalam pariwisata.

Kepulauan Galapagos adalah tujuan ekowisata yang paling terkenal di Ekuador. Di sini, pengunjung dapat melihat berbagai spesies unik, seperti kura-kura raksasa, iguana laut, dan burung blue-footed booby.

5. Kosta Rika (skor indeks: 81,2)

Kosta Rika telah lama menjadi pionir ekowisata di Amerika Tengah. Negara ini memiliki lebih dari 25% wilayahnya yang dilindungi sebagai taman nasional dan cagar alam.

Kosta Rika terkenal dengan hutan hujannya yang lebat, gunung berapi yang aktif, dan pantai-pantai yang indah.

Ekowisata di Kosta Rika sangat beragam, mulai dari ziplining di atas kanopi hutan hingga mengamati burung di cagar alam.

Kosta Rika juga telah memiliki sistem sertifikasi keberlanjutan pariwisata (CST). Tujuannya, membantu wisatawan untuk memilih akomodasi dan operator tur yang bertanggung jawab.

6. Bhutan (skor indeks: 81)

Sebagai negara yang mengukur kesejahteraan dengan Gross National Happiness, Bhutan memegang filosofi keseimbangan antara manusia dan alam.

Pemerintah menerapkan kebijakan “high value, low impact tourism,” membatasi jumlah wisatawan demi menjaga lingkungan dan budaya lokal.

Mendaki di antara biara-biara Himalaya sekaligus menikmati udara bersih Bhutan adalah pengalaman spiritual dan ekologis sekaligus. Kamu harus merogoh kocek cukup tinggi jika ingin ke sini. Tapi tenang saja, kamu bisa melakukan pengajuan KTA online kok!

7. Peru (skor indeks: 81)

Peru terkenal dengan Machu Picchu, tetapi negara ini juga memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Dari pegunungan Andes hingga hutan hujan Amazon, Peru menawarkan pengalaman ekowisata yang tak terlupakan.

Pemerintah Peru semakin gencar mempromosikan ekowisata sebagai cara untuk melindungi keanekaragaman hayati dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Wisatawan dapat menjelajahi Machu Picchu dengan cara yang bertanggung jawab, mengunjungi desa-desa adat di Amazon, atau mendaki di pegunungan Huascarán.

8. Indonesia (skor indeks: 80,1)

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dan budaya yang luar biasa.

Dari Sabang hingga Merauke, kamu dapat menemukan berbagai macam ekosistem, mulai dari hutan hujan tropis hingga terumbu karang yang indah.

Ekowisata di Indonesia semakin berkembang, dengan berbagai pilihan akomodasi dan aktivitas yang ramah lingkungan.

Pengunjung dapat menyelam atau snorkeling di Raja Ampat, menjelajahi Taman Nasional Komodo, atau mengunjungi desa-desa adat di Toraja.

9. Panama (skor indeks: 79,6)

Panama berkomitmen menjaga wilayah hutannya yang luas dan menjadi contoh harmoni antara modernitas dan konservasi.

Banyak kawasan di Panama yang dikelola langsung oleh masyarakat adat, menjadikannya salah satu destinasi otentik untuk community-based tourism.

Dari hutan hujan Darien hingga Kepulauan San Blas, wisatawan dapat menikmati pengalaman yang masih natural.

10. Tanzania (skor indeks: 79,3)

Terakhir ada Tanzania yang terkenal dengan lanskap safarinya yang megah, seperti Serengeti dan Ngorongoro. Negara ini telah mengintegrasikan konsep ekowisata dalam banyak aktivitas wisata, termasuk safari berkelanjutan dan penginapan hijau.

Pendapatan dari wisata alam digunakan untuk mendukung pendidikan dan kesejahteraan masyarakat sekitar taman nasional. Ekowisata di Tanzania tidak hanya melestarikan satwa liar, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal.

Wisata Eco-Tourism dengan DBS KTA Yuk!

Ekowisata bukan hanya sekadar tren, tetapi juga sebuah kebutuhan di era perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati. Memilih berwisata ke negara-negara yang berkomitmen terhadap keberlanjutan, membuat kamu juga berkontribusi terhadap lingkungan.

Lakukan pengajuan KTA online untuk mendukung niat kamu wisata konsep eco-tourism. Pinjamannya DBS KTA sampai Rp300 juta dengan tenor panjang hingga 36 bulan, atau kamu bisa atur jangka waktunya sesuka kamu!

Tenang saja, bunganya flat kok, mulai 0,88% saja per bulan dengan syarat yang mudah serta cukup tunggu 3-5 hari kerja saja untuk proses approval.

Yuk langsung lakukan pengajuan DBS KTA online di sini. Gratis eVoucher Rp1 juta buat kamu yang isi form pendaftaran sekarang!

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online