Pasutri yang Gemar Menyantap Seafood Disebut Miliki Peluang Lebih Besar Dapatkan Kehamilan

5 hours ago 2

Jakarta -

Apakah Bunda dan Ayah sedang menjalani program kehamilan? Kabar baik datang dari dunia kesehatan.

Penelitian menunjukkan bahwa pasangan suami istri (pasutri) yang rutin mengonsumsi seafood atau makanan laut memiliki peluang lebih besar untuk segera mendapatkan kehamilan.

Studi membuktikan makanan laut bikin peluang kehamilan lebih besar

Sebuah studi yang diterbitkan dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menunjukkan bahwa pasangan yang mengonsumsi makanan laut dua kali seminggu, atau lebih, meningkatkan aktivitas seksual dan memiliki peluang kehamilan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsinya.

Tim peneliti mempelajari 501 pasangan di Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam sebuah studi tentang cara faktor lingkungan memengaruhi kemampuan untuk hamil.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang mengonsumsi dua porsi ikan atau lebih per minggu lebih sering berhubungan seks, dan 92 persen dari mereka hamil pada akhir studi selama setahun.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kehamilan sebesar 79 persen di antara pasangan yang mengonsumsi kurang dari dua porsi makanan laut per minggu.

Penelitian ini diluncurkan untuk secara khusus melihat kekhawatiran tentang kadar merkuri dalam ikan, dan apakah mengonsumsi makanan laut dalam jumlah yang lebih banyak menyebabkan masalah kehamilan. Namun menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan, sekitar 90 persen ikan yang dikonsumsi di Amerika Serikat rendah merkuri dan aman dikonsumsi.

BPOM mencatat bahwa ada 62 jenis makanan laut yang umum dikonsumsi dan membaginya ke dalam tiga kategori. Kategori 'pilihan terbaik' aman dikonsumsi dua hingga tiga kali seminggu dan mencakup makanan laut populer, seperti tuna ringan, kerang, dan udang. Ikan 'pilihan baik' aman dikonsumsi seminggu sekali, mencakup ikan seperti halibut, kakap, dan tuna albacore. Pilihan untuk dihindari, atau dikonsumsi dalam jumlah sedikit, meliputi hiu, orange roughy, ikan todak, dan beberapa lainnya, seperti yang direkomendasikan BPOM.

Alasan seafood bisa meningkatkan kesuburan

Seafood kaya akan nutrisi penting seperti:

Omega-3: Membantu meningkatkan kualitas sel telur dan sperma.
Zinc (seng): Penting untuk keseimbangan hormon reproduksi.
Vitamin D dan B12: Mendukung sistem hormonal dan metabolisme tubuh.
Protein berkualitas tinggi: Menjaga energi dan daya tahan tubuh selama program kehamilan.
Tak hanya itu, kandungan antioksidan alami dalam makanan laut juga membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan, termasuk sel telur dan sperma. Bahkan BPOM tetap menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi dua hingga tiga porsi per minggu dari daftar 'pilihan terbaik'.

Dikutip dari Medical Xpress, sebuah studi menyatakan bahwa waktu pembuahan yang lebih pendek tidak sepenuhnya dijelaskan oleh peningkatan jenis kelamin, jadi mungkin ada faktor biologis lain yang berperan.

Hasil penelitian nya menekankan pentingnya pola makan perempuan dan laki-laki saat menjelang kehamilan dan menyarankan agar kedua pasangan memasukkan lebih banyak makanan laut ke dalam pola makan mereka untuk mendapatkan manfaat kesuburan yang maksimal.

Ovulasi atau kualitas embrio atau air mani juga dapat ditingkatkan dengan pola makan yang kaya akan ikan. Hal itu mendukung penelitian lain yang meneliti pola makan secara keseluruhan dan pengaruhnya terhadap waktu kehamilan.

Sebuah penelitian tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction menemukan bahwa apa yang dimakan wanita bahkan pada bulan-bulan sebelum kehamilan dapat memengaruhi kemudahan pembuahan. Pola makan yang banyak mengandung makanan cepat saji dan sedikit buah memiliki dampak terburuk.

Perempuan yang tidak mengonsumsi makanan cepat saji memiliki risiko infertilitas yang berkurang sebesar 41 persen dan hamil 24 persen lebih cepat jika dibandingkan dengan perempuan yang mengonsumsi makanan cepat saji empat kali atau lebih per minggu.

Jika dibandingkan dengan perempuan yang mengonsumsi buah tiga kali atau lebih per hari, wanita yang mengonsumsi buah kurang dari tiga kali per bulan membutuhkan waktu 19 persen lebih lama untuk hamil.