Jakarta -
Bawang merah kerap dijadikan sebagai pilihan cara cepat untuk menurunkan panas pada anak tanpa obat. Benarkah demikian dan bagaimana cara penggunaannya?
Ya, di Indonesia penggunaan bawang merah sebagai obat alami sudah lama digunakan dan banyak dipercaya. Namun, sebenarnya sampai saat ini belum ada bukti ilmiahnya, Bunda.
Belum ada studi yang secara langsung membuktikan bawang merah sebagai cara cepat menurunkan panas pada anak.
Apa kata dokter tentang kaitan bawang merah dan demam anak?
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. K.S. Denta, M.Sc, Sp.A, bawang merah yang biasa diusap di dahi anak bisa menyebabkan iritasi. Terlebih jika hal ini dilakukan pada anak yang memiliki kulit sensitif.
"Jadi kalau diusap-usap itu sebenarnya kan bikin iritasi, ya. Buat bayi-bayi dan anak-anak yang punya kulit sensitif, setelah dibalurin bawang itu dia jadi lecet, jadi gatal. Malah kontradiktif dengan niat awalnya yang mau nurunin panas, bisa jadi malah makin panas," kata dr. Denta kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Dokter Denta juga mengatakan bahwa anak yang demam sebenarnya tidak selalu harus langsung diberikan obat. Jika demamnya masih di bawah 38 derajat, Bunda bisa memberi Si Kecil banyak air minum dan mengompres dengan air hangat terlebih dahulu.
"Kita bisa menurunkan suhunya dengan minum yang agak lebih banyak lebih sering, terus kompres air hangat di lipatan-lipatan tubuh, ketiak, selangkangan, terus bisa juga dengan memakai pakaian yang tipis. Jadi panasnya itu keluar secara alami," ungkapnya.
Jika sudah melakukan cara-cara tersebut tapi demam anak masih tinggi dan tak kunjung turun, Bunda dapat mempertimbangkan untuk memberikan obat.
Lalu bagaimana jika anak 'dikerok' dengan bawang merah?
Anak-anak yang masuk angin atau demam juga biasanya 'dikerok' dengan menggunakan bawang merah. Kulit anak umumnya akan langsung terlihat merah-merah sehingga bawang merah pun dianggap ampuh mengobati.
Dokter Denta mengatakan bahwa bawang merah memiliki zat-zat yang mirip seperti cabai sehingga berpotensi menimbulkan lecet pada kulit. Ketika kulit lecet, berbagai macam alergen dan kuman pun akan masuk ke dalam kulit.
"Dia itu lebih ke iritasi karena dia kan ada zat-zat kayak cabai yang bikin lecet. Kalau dia bikin lecet, nanti kan terbuka kulitnya. Kalau kulitnya terbuka nanti dia masuk deh alergen, terus kuman," tutur Dokter Denta.
Sejarah penggunaan bawang merah sebagai obat alami
Dikutip dari Healthline, bawang merah juga kerap digunakan sebagai obat alami flu atau pilek. Caranya dengan menempelkan irisan bawang merah di telapak kaki, lalu tutup dengan menggunakan kaus kaki saat tidur malam.
Menurut National Onion Association, pengobatan tradisional ini mungkin telah dimulai sejak tahun 1500-an, ketika secara luas diyakini bahwa menaruh bawang mentah yang dipotong-potong di sekitar rumah dapat melindungi dari wabah pes.
Pada masa itu, masyarakat percaya bahwa infeksi menyebar melalui udara beracun dan berbahaya.
Dipercaya bahwa menempelkan irisan bawang di kaki memungkinkan senyawa yang ada di dalamnya menyusup ke dalam tubuh. Senyawa-senyawa ini kemudian menargetkan bakteri dan virus, serta memurnikan darah.
Teori ini juga menyebutkan bahwa menaruh bawang di ruangan sekitar dapat membantu membersihkan udara dari virus, racun, dan bahan kimia berbahaya lainnya.
Ide menempelkan bawang di kaus kaki untuk mengatasi flu atau pilek diperkirakan berasal dari praktik pengobatan Tiongkok kuno, yaitu refleksi kaki.
Namun, serupa seperti kepercayaan bahwa bawang merah bisa jadi pilihan cara cepat menurunkan panas pada anak, terkait flu dan pilek ini juga belum ada penelitian khusus yang membuktikan. Semua dilakukan masih dalam latar belakang tradisi saja, Bunda.
Manfaat bawang merah bagi kesehatan
Ilustrasi bawang merah/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tyas Indayanti
Meskipun bawang merah belum terbukti secara ilmiah dapat menurunkan panas anak dan menyembuhkan flu jika ditempelkan di telapak kaki, bawang tetap memiliki beberapa manfaat kesehatan jika dimakan.
Dikutip dari Medical News Today, bawang adalah makanan rendah kalori, berserat tinggi, bernutrisi tinggi, dan mengandung vitamin C. Berikut manfaat mengonsumsi bawang merah:
Mengurangi risiko kanker
Sebuah ulasan ilmiah tahun 2015 dalam Cancer Prevention Research menemukan adanya hubungan antara mengonsumsi sayuran Allium (termasuk bawang) dan penurunan risiko kanker.
Menjaga kesehatan kulit dan rambut
Bawang mengandung banyak vitamin C, yang mendukung produksi kolagen yang dibutuhkan untuk kesehatan kulit dan rambut.
Mengurangi risiko depresi
Bawang mengandung vitamin B9 (folat), yang dapat membantu mendukung kesehatan mental dan mengurangi risiko depresi.
Cara mengatasi demam pada anak
Saat anak demam, pertolongan pertama yang tepat sangat penting untuk memberikan kenyamanan dan membantu mempercepat pemulihannya.
Salah satu langkah tersebut adalah memastikan anak beristirahat dengan cukup. Selain itu, berikan air minum yang cukup juga agar tubuh anak tetap terhidrasi.
Lakukan pendinginan dengan cara menyeka tubuh anak dengan kain basah atau kompres air hangat pada bagian lipatan tubuh, untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya.
Jika demam anak tinggi atau tidak kunjung turun setelah melakukan langkah-langkah pertolongan pertama ini, segera hubungi dokter untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut. Penggunaan obat-obatan harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi dokter saja.
Berikut beberapa kondisi yang menandakan anak demam harus dibawa ke dokter:
- Bayi berusia kurang dari 3 bulan dengan suhu tubuh 38 derajat celcius atau lebih tinggi.
- Bayi berusia 3 hingga 6 bulan dengan suhu tubuh 38.3 derajat celcius atau lebih tinggi.
- Demam berlangsung lebih dari tiga hari pada anak usia di atas 6 bulan.
- Demam disertai dengan gejala lain seperti ruam, muntah, diare, sakit kepala parah, leher kaku, sulit bernapas, atau tidak responsif.
- Anak sangat rewel atau sulit dibangunkan.
- Anak tampak sangat lemah atau tidak seperti biasanya.
- Demam sangat tinggi, misalnya di atas 40 derajat celcius.
- Demam yang naik turun dan tidak merespons obat penurun demam.
- Demam yang disertai dengan kejang.
Hal yang perlu diingat, jangan tunda untuk konsultasi ke dokter apabila kondisi Si Kecil tak kunjung membaik ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)