TEMPO.CO, Jakarta - Komando Daerah Militer (Kodam) I Bukit Barisan telah melaksanakan serah terima jabatan Panglima Kodam I Bukit Barisan atau Pangdam Bukit Barisan pada Selasa lalu. Dalam acara yang berlangsung di Markas Komando Kodam I Bukit Barisan tersebut, jabatan Panglima secara resmi diserahkan kepada Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Rio Firdianto. Ia menggantikan Letnan Jenderal (Letjen) TNI Mochammad Hasan.
Dalam pidatonya, Mayjen Rio Firdianto menegaskan komitmennya untuk melanjutkan visi dan misi yang telah dirintis oleh pendahulunya. Ia menekankan pentingnya kedisiplinan dalam tubuh prajurit serta penguatan sinergi dengan berbagai pihak. "Kami akan meneruskan upaya membentuk prajurit dan satuan yang disiplin serta terus bersinergi dengan berbagai instansi dan masyarakat di wilayah Kodam I Bukit Barisan," ujarnya.
Mayjen Rio memaparkan sejumlah program kerja yang akan dilaksanakan hingga 2025. Fokus utama program tersebut adalah pembinaan internal, terutama dalam meningkatkan kedisiplinan dan profesionalisme prajurit dalam menjalankan tugas. Di samping itu, ia berkomitmen untuk mendukung program prioritas pemerintah, khususnya yang dicanangkan Presiden Prabowo, seperti peningkatan ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat melalui penyediaan makanan sehat.
Profil Singkat Mayjen TNI Rio Firdianto
Mayor Jenderal TNI Rio Firdianto adalah perwira tinggi TNI Angkatan Darat (AD) yang mulai menjabat sebagai Panglima Kodam I/Bukit Barisan pada 18 Oktober 2024. Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1993 dan sebelumnya menjabat sebagai Pa Sahli Tingkat III Bidang Wassus dan LH Panglima TNI.
Dikutip dari laman diskominfo.sumut.go.id, kariernya di dunia militer dimulai sebagai perwira pertama di satuan Artileri Medan (Armed) Kostrad Batalyon Armed 12/Kostrad. Selanjutnya, ia pernah bertugas di Korem 061/SK Dam III dan menjadi Komandan Batalyon Armed 5/105 Tarik Kodam III/Siliwangi.
Rio memiliki pengalaman dalam berbagai penugasan operasi, salah satunya adalah pengamanan konflik horizontal di Kalimantan Barat pada 1998. Setelah mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen), ia dipercaya sebagai Asisten Intelijen di Kaskogabwilhan II, lalu menjabat sebagai Dansat Intel Bais TNI. Selama berkarier, Rio juga melaksanakan rotasi jabatan sebagai Waasintel Kasad Bidang Inteltek dan Hublu.
Ia pernah terlibat dalam berbagai operasi strategis lainnya, seperti Satgas Pamtas RI-RDTL, Satgas Intelstrat Bais TNI di Papua, serta pengamanan VVIP baik di dalam maupun luar negeri, termasuk di Korea Selatan, China, Singapura, Australia, Prancis, dan Arab Saudi.
Sepanjang perjalanan kariernya, ia telah menerima sejumlah tanda jasa, di antaranya Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI, dan Dwidya Sistha, serta Wira Siaga. Dalam hal pendidikan, selain menyelesaikan pendidikan di Akmil, ia juga mengikuti kursus Susarcab Armed pada 1994, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 2008, Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI) pada 2017, dan Lemhannas pada 2020.
Saat ini, kepercayaan penuh diberikan kepada Rio untuk memimpin Kodam I/Bukit Barisan. Penggantian jabatan ini dituangkan dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1264/X/2024. Dengan pengalaman dan rekam jejak yang panjang, Rio diharapkan mampu membawa kemajuan bagi Kodam I/Bukit Barisan dalam mendukung berbagai program strategis nasional.