- TUM Pertahankan Gelar Juara, A2RL Adakan Grand Final Otonom Enam Mobil yang Pertama di Dunia
- Sebelas tim internasional bertanding untuk memperebutkan total hadiah sebesar $2,25 juta
- Manusia vs AI: Mantan bintang F1, Daniil Kvyat, sedikit lebih cepat dibanding mobil balap otonom (mengemudi mandiri) lawannya; untuk saat ini, pengemudi manusia tetap sedikit lebih unggul
- Saksikan balapan di sini: https://youtu.be/d9LLZ5mb5cA?si=RgJnvjWhdasZdXZS
Abu Dhabi, Uni Emirat Arab --(ANTARA/Business Wire)-- Abu Dhabi Autonomous Racing League (A2RL) menciptakan momen penting bagi teknologi otonom di saat enam mobil balap tanpa pengemudi sama sekali telah mendobrak batas performa AI saat Grand Final pertama di dunia di Yas Marina Circuit. Malam yang sangat seru karena rekor kecepatan, aksi menyalip yang berani, dan pengambilan keputusan AI hanya dalam beberapa detik, TUM dari Jerman memperkuat dominasinya dengan mempertahankan gelar juara, diikuti oleh TII Racing (UEA) di tempat kedua, dan PoliMOVE (Italia) di tempat ketiga. Sebelas tim internasional bertarung memperebutkan total hadiah sebesar $2,25 juta dan pertandingan antara Manusia vs AI yang menampilkan mantan bintang F1 Daniil Kvyat. Acara ini memperlihatkan kemajuan pertandingan yang dramatis dan teknologi di baliknya sejak Musim 1.
Sejak balapan dimulai, TUM di posisi terdepan berada di bawah tekanan Unimore (Italia), dengan kecepatan pemecah rekor mengejar dan menyalip mereka di Tikungan 6 sebelum akhir putaran kedua. Selama sepuluh putaran berikutnya, keduanya terus bertarung dengan kecepatan lebih dari 250 km/jam, dan selisih waktu kurang dari satu detik di antara keduanya. Pada pertengahan balapan 20 putaran, keduanya hanya terpaut setengah detik saat berpapasan dengan barisan belakang. Ketika hendak menyalip Constructor (Jerman) yang menduduki posisi keenam, Unimore bertabrakan dengan bagian belakang mobil di tengah tikungan sehingga kedua mobil keluar jalur dan TUM kembali unggul kemudian meraih kemenangan. Unimore meraih penghargaan Putaran Tercepat di sepanjang pertandingan.
Piala dan medali diserahkan kepada pemenang Grand Final A2RL oleh Yang Mulia Sheikh Zayed bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan; Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Sultan bin Khalifa Al Nahyan, Wakil Ketua Abu Dhabi International Marine Sports Club dan Ketua UAE Marine Sports Federation; dan Yang Mulia Faisal Al Bannai, Penasihat Presiden UEA dan Sekretaris Jenderal Advanced Technology Research Council.
Kata Yang Mulia Faisal Al Bannai, yang memiliki visi A2RL: "A2RL membuktikan hasil ambisi yang berani disertai disiplin ilmu. A2RL bukan sekadar pertandingan, namun juga ajang uji coba yang mempercepat masa depan sistem otonom sekaligus membangun kepercayaan publik terhadap teknologi yang akan segera hadir di kota, langit, dan industri kita. Ajang di jalur lintasan ini mencerminkan kekuatan profesional global, penelitian yang sangat ketat, dan keyakinan UEA bahwa terobosan akan terjadi lebih cepat bila Anda mengajak dunia berinovasi.”
Kata Prof. Markus Lienkamp, Pimpinan Tim di TUM: "Sejak semula, kami sudah memperkirakan pertarungan ketat dengan Unimore di belakang kami. Mereka semakin cepat di setiap sesi tes, terutama dengan ban dingin. Kami memperkirakan mereka akan menyalip kami di putaran kedua, lalu kami akan semakin dekat di saat ban mulai panas. Tentu kami berharap dapat beraksi dengan Unimore hingga akhir. Tapi bagaimana pun juga, malam ini semua tim menunjukkan perkembangan pesat dan kemampuan profesional, sehingga kami mampu bersaing ketat di depan penonton."
Kata Marko Bertogna, Pimpinan Tim Unimore Racing: "Saya amat sangat senang melihat performa, kecepatan, dan kemampuan kami dalam menyalip. Semua ini menunjukkan tingkat profesional kami. Bahkan pembalap manusia sekali pun tidak akan mampu menghindari tabrakan seperti yang tadi kami alami. Demikianlah sifat balap berperforma tinggi. Saya luar biasa gembira melihat hasil teknologinya, meskipun tentu saja kurang senang dengan hasil akhirnya."
Baru di musim kedua, A2RL dan semua tim peserta menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal olahraga bermotor, mobilitas, dan AI. Seringkali dijuluki sebagai "sains di ranah publik", A2RL mempercepat pengembangan teknologi balap otonom berperforma tinggi dengan menempatkannya di bawah tekanan pertandingan ekstrem.
Kualifikasi intensif selama beberapa minggu terakhir menunjukkan bahwa mobil bertenaga AI mampu menutup kesenjangan dengan waktu putaran patokan manusia sekaligus melampauinya - dari beberapa menit di belakang kemudian beralih ke depan dalam waktu sepersekian detik saja. Grand Final ini mencatat rekor sebagai balapan otonom terbesar di dunia dengan menampilkan enam tim: TUM, Unimore, Kinetiz (UAE), TII Racing, PoliMOVE dan Constructor (berdasarkan urutan posisi awal terdepan).
Manusia vs Mesin: Daniil Kvyat melawan Juara pembalap AI
Mantan pembalap Formula 1, Daniil Kvyat, tercengang melihat kemajuan yang telah dicapai semua tim sejak terakhir kali dia berhadapan langsung dengan pembalap AI saat pameran A2RL 2024 di Jepang. Kali ini dia berada di jalur yang sama dengan mobil otonom juara bertahan milik TUM, HAILEY Dimulai dari start bergulir dengan selisih 10 detik, Kvyat hanya memiliki waktu sepuluh putaran untuk mengejar kendaraan AI lawannya. Kvyat mencatatkan waktu putaran terbaiknya di 57,57 detik, sedangkan HAILEY di 59,15 detik – hanya selisih 1,58 detik. Perubahan yang sangat dramatis dari selisih 10 detik 18 bulan lalu. Jelas bahwa AI mampu mengejar ketertinggalan dengan cepat. Perlombaan berakhir dengan keduanya melesat melewati garis finish secara berurutan dan disambut gembira oleh para penggemar di tribun.
Kata Daniil Kvyat: "Saat A2RL pertama kali dikembangkan beberapa tahun lalu, jarak tempuh antara pengemudi manusia dan mobil AI adalah beberapa menit, kemudian lebih singkat menjadi 10 detik ketika pertandingan pertama tahun lalu, dan kini performanya hanya dalam waktu sepersekian detik. Kemajuan teknologi ini sangat mencengangkan. Sebagai pecinta teknologi dan pembalap, sungguh luar biasa menjadi bagian dari perkembangan ini sejak awal. Berada di lintasan yang sama dengan pembalap AI benar-benar mengasyikkan. Dan sangat menyenangkan bisa menampilkan pertandingan yang seru bagi penggemar malam ini."
Kata Stephane Timpano, CEO ASPIRE dan tokoh penting di ATRC dalam penyelenggaraan A2RL: "Selamat kepada TUM atas kemenangan yang luar biasa. Grand Final ini jelas membuktikan alasan keberadaan A2RL: untuk mendobrak batasan teknologi otonom melalui pertandingan nyata. Hanya dalam waktu 18 bulan, semua tim telah berkembang dari sangat lambat hingga berhasil mencatatkan waktu putaran yang mengalahkan manusia dan menguasai teknik menyalip yang rumit - padahal kemajuan ini bisa memakan waktu bertahun-tahun. Melalui perpaduan SIM Sprint virtual dengan pengujian ekstensif di dunia nyata, mereka mampu memengaruhi lebih dari sekadar balapan. Terima kasih kepada sebelas tim yang telah menunjukkan inovasi sejati saat menghadapi tekanan."
A2RL juga menyelenggarakan Kompetisi STEM bersamaan dengan kompetesi utama. Lebih dari 140 siswa dari tujuh Emirat di UEA berpartisipasi dalam program edukasi, puncaknya adalah balapan mobil otonom skala 1/18 DeepRacer sebagai cerminan kompetisi A2RL. Tujuannya adalah menginspirasi dan mendukung generasi penerus spesialis otonomi dan AI, membekali mereka dengan berbagai keahlian dan pengalaman baru. Pemenang University League tahun ini adalah ‘Universitas UEA’, sedangkan ‘SABIS - Ras Al Khaimah’ meraih gelar juara untuk Sekolah Menengah Atas.
Grand Final A2RL tahun ini adalah puncak dari Abu Dhabi Autonomous Week (ADAW) pertama, yakni acara selama enam hari yang mempertemukan peneliti dan pakar industri dalam serangkaian pertemuan puncak, pameran, dan acara bergengsi. ADAW meliputi Abu Dhabi Autonomous Summit, DRIFTx Exhibition, dan RoboCup Asia-Pacific.
A2RL Musim 2 disaksikan oleh lebih dari 8.000 penonton yang memenuhi Tribun Utara. Acara ini didukung oleh SteerAI bersama mitra terkemuka du infra dan AD Ports Group, mitra resmi AWS dan Abu Dhabi Mobility; pendukung resmi WIO Bank PHSC, Exxon Mobil, dan Castore; mitra teknis PACETEQ, Live in Five, Meccanica 42, dan Vislink; serta mitra acara Abu Dhabi Gaming, Miral - Yas Island, dan Dewan Keamanan Siber UEA.
Saksikan balapan di sini: https://youtu.be/d9LLZ5mb5cA?si=RgJnvjWhdasZdXZS
*Sumber: AETOSwire
Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.
Tersedia Galeri Multimedia/Foto: https://www.businesswire.com/news/home/20251117644875/en
Contacts
Naomi Panter
[email protected]
Alexandra Patel
[email protected]
Sumber: Abu Dhabi Autonomous Racing League
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
.png)
















































