TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung memastikan proses rekrutmen Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) tahun ini akan berlangsung transparan dan bebas dari praktik titip-menitip atau “orang dalam.” Hal ini disampaikan Pramono menjawab tingginya antusiasme warga mendaftar sebagai PPSU di berbagai wilayah Jakarta.
“Pendaftarannya luar biasa, baik di kelurahan, kecamatan, wali kota, sampai balai kota. Tapi saya sudah sampaikan di internal, ini harus kita tangani bersama,” kata Pramono saat ditemui usai mengisi acara di Musyawarah Aisiyah Muhammadiyah di Hotel Balairung, Matraman, Jakarta Timur, Rabu, 30 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemprov Jakarta, kata dia, awalnya hanya membuka 1.100 posisi untuk PPSU. Namun karena membludaknya jumlah pendaftar, kuota akan ditambah 506 orang, sehingga total formasi yang tersedia menjadi 1.606 orang.
Meskipun pendaftaran masih dibuka, Pramono menegaskan bahwa proses seleksi akan dijalankan secara terpusat di tingkat wali kota. “Tidak lagi dilakukan di tingkat kelurahan sesuai kuota, tapi di tingkat wali kota dan harus dilaporkan ke gubernur serta wakil kelurahan,” ujarnya.
Pramono berharap masyarakat percaya bahwa proses rekrutmen PPSU tahun ini benar-benar bersih dan berintegritas. “Yang paling penting dari semua ini adalah keinginan masyarakat jangan ada orang dalam,” kata dia.
Sebelumnya, lebih dari 7 ribu orang sudah melamar menjadi petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk Pemerintah Provinsi Jakarta. Angka tersebut merupakan jumlah pelamar sejak pendaftaran dibuka pada pekan keempat April hingga Kamis kemarin, 24 April 2025.
"Informasi saja, kemarin itu sudah 7 ribu pendaftar," kata Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno di Balai Kota Jakarta pada Jumat, 25 April 2025. "Hari ini berapa, tentu kami belum menghitung."