Simbol Kepercayaan Dunia terhadap Transportasi Rel Indonesia
Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang menggunakan layanan kereta api jarak jauh. Sepanjang Januari hingga September 2025, sebanyak 546.989 warga negara asing (WNA) menikmati perjalanan bersama KAI, naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 WNA.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan bahwa tren positif ini menunjukkan semakin kuatnya kepercayaan wisatawan internasional terhadap transportasi berbasis rel di Indonesia.
“Peningkatan ini membuktikan bahwa kereta api jarak jauh kini semakin dipercaya wisatawan asing sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, efisien, dan ramah lingkungan untuk menjelajahi keindahan Indonesia,” ujar Anne.
Ia menambahkan, capaian tersebut menandai posisi KAI sebagai wajah baru transportasi modern Indonesia yang berperan aktif dalam mendorong sektor pariwisata dan ekonomi daerah.
“Setiap pelanggan asing yang memilih kereta api sesungguhnya membawa cerita positif tentang Indonesia ke dunia. Ini adalah bagian dari komitmen transformasi KAI dalam mendukung visi pemerintah melalui Astacita 2045 menghadirkan infrastruktur yang merata, terkoneksi, berdaya saing global, dan berorientasi pada ekonomi hijau,” lanjutnya.
Berdasarkan data KAI, Stasiun Yogyakarta menjadi titik keberangkatan tertinggi dengan 103.620 WNA, disusul Stasiun Gambir (90.102 WNA) dan Stasiun Bandung (55.459 WNA). Ketiga stasiun tersebut merupakan gerbang utama menuju destinasi wisata unggulan seperti Candi Borobudur, Malioboro, dan kawasan wisata Lembang.
Berikut sepuluh besar stasiun dengan keberangkatan tertinggi wisatawan mancanegara periode Januari–September 2025
1. Stasiun Yogyakarta: 103.620 WNA
2. Stasiun Gambir: 90.102 WNA
3. Stasiun Bandung: 55.459 WNA
4. Stasiun Pasar Senen: 30.420 WNA
5. Stasiun Surabaya Gubeng: 24.164 WNA
6. Stasiun Malang: 21.403 WNA
7. Stasiun Semarang Tawang: 17.941 WNA
8. Stasiun Probolinggo: 17.449 WNA
9. Stasiun Surabaya Pasar Turi: 10.974 WNA
10. Stasiun Solo Balapan: 10.297 WNA
Sebaran data tersebut menunjukkan bahwa jaringan rel KAI selain menghubungkan kota besar, juga menjadi penggerak konektivitas wisata antarwilayah. Stasiun Probolinggo, misalnya kini menjadi salah satu titik paling diminati wisatawan asing dengan 17.449 WNA berangkat dari stasiun ini, menjadi gerbang efisien menuju Gunung Bromo, ikon wisata alam utama Jawa Timur.
“Banyak wisatawan asing memilih kereta api dari dan menuju Bromo karena perjalanan lebih nyaman, bebas macet, dan terintegrasi dengan transportasi lanjutan. Hal ini sejalan dengan arah pembangunan sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan yang berkelas dunia,” jelas Anne.
Selain Probolinggo, stasiun-stasiun seperti Surabaya Gubeng, Malang, Semarang Tawang, dan Solo Balapan juga ramai dikunjungi wisatawan asing yang ingin menikmati pesona heritage, kuliner, dan budaya khas daerah. Setiap stasiun kini bertransformasi menjadi simbiosis antara mobilitas modern dan pengalaman budaya lokal, yang sekaligus memperkuat pemerataan ekonomi daerah dan pemberdayaan masyarakat.
Peningkatan kunjungan tertinggi terjadi pada Juli 2025 dengan 89.526 WNA menggunakan KA JJ, bertepatan dengan musim liburan global serta berbagai agenda pariwisata nasional seperti festival budaya dan musik yang semakin mempopulerkan perjalanan dengan kereta api.
Tren positif ini konsisten meningkat dalam tiga tahun terakhir:
- 2022: 300.708 WNA
- 2023: 580.995 WNA
- 2024: 669.226 WNA
KAI menjadi salah satu katalis utama peningkatan daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi hijau dan inklusif sejalan dengan Astacita 2045 untuk membangun ekonomi maju, berkelanjutan, dan berkeadilan.
KAI Menuju Go Global: Dari Kepercayaan Wisatawan Dunia Menuju Reputasi Global
Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menegaskan bahwa meningkatnya kepercayaan wisatawan mancanegara terhadap layanan KAI menjadi simbol bahwa transportasi rel Indonesia telah diakui dunia sebagai sistem transportasi publik yang andal, modern, dan berkelas internasional.
“Kepercayaan wisatawan global menjadi salah satu modal reputasi yang sangat berharga. Ini menunjukkan bahwa standar pelayanan, keselamatan, dan efisiensi KAI sudah berada di level yang diakui dunia,” ujar Bobby.
“Ke depan, selain melayani perjalanan di dalam negeri kami ingin membangun reputasi KAI sebagai perusahaan perkeretaapian modern yang Go Global serta mampu bersaing, berkolaborasi, dan berkontribusi di tingkat regional maupun internasional. Melalui sinergi dengan sektor pariwisata, investasi, dan industri kreatif, KAI siap berperan sebagai duta kemajuan Indonesia di dunia transportasi global,” lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa transformasi KAI selain pada pengembangan digitalisasi dan infrastruktur, juga menghadirkan pengalaman mobilitas yang merepresentasikan kualitas bangsa yang bersih, disiplin, ramah, dan berdaya saing.
“Setiap perjalanan wisatawan asing dengan kereta api Indonesia adalah bentuk diplomasi budaya. Mereka melihat langsung bagaimana Indonesia bergerak maju, tertib, dan ramah lingkungan. Itulah makna sebenarnya dari Go Global with Local Spirit,” tutup Bobby.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.