Truk Amunisi TNI AD Meledak di Tol Gempol. Pakar Militer Pernah Ingatkan Ini

8 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa amunisi TNI meledak kembali terjadi. Kali ini peristiwanya di Km 774 Tol Gempol, Pasuruan, Jawa Timur pada Senin malam, 5 Mei 2025. Amunisi berjenis granat tangan dan juga peluru kaliber kecil itu meledak kala diangkut menggunakan truk oleh personel Brigade Infanteri (Brigif) 509/Kostrad Jember.

“Rombongan terdiri dari empat truk yang membawa perlengkapan dan anggota Brigif 509/Kostrad Jember, setelah sebelumnya satuan tersebut bertugas di Papua,” kata Komandan Kodim 0819/Pasuruan Letnan Kolonel Arhanud Noor Iskak kepada media di Pasuruan, Selasa, 6 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akibat kejadian ini, satu truk pengangkut ikut terbakar. Truk tersebut berada di urutan kedua dalam iring-iringan. Selain itu terdapat satu korban luka dan satu korban jiwa. Korban meninggal bukan akibat ledakan. Korban tewas lantaran terjatuh dari ketinggian saat berusaha mengevakuasi diri melompati tembok pagar pembatas tol.

Anggota berinisial U itu sebenarnya berada di truk nomor urut tiga. Melihat truk nomor dua terbakar, korban segera turun dari kendaraan yang ditumpanginya untuk mengevakuasi diri dan berlindung di balik tembok pagar pembatas jalan tol. Nahas, karena gelap, korban tak menyadari di balik tembok adalah jurang.

“Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), visibilitas di area kejadian memang sangat rendah sehingga anggota U tidak menyadari bahwa jalur evakuasi yang dipilihnya merupakan jurang dengan kedalaman tujuh hingga 10 meter,” katanya.

Peristiwa meledaknya amunisi dalam truk ini menjadi teguran bagi TNI. Sebab kejadian serupa bukan kali pertama. Berdasarkan catatan Tempo, sedikitnya ada lebih dari enam kejadian amunisi meledak dalam kurun 1984 hingga 2025. Setahun lalu, pada penghujung Maret 2030, amunisi meledak juga terjadi di gudang amunisi milik Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Gunung Putri, Bogor.

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan amunisi yang meledak dalam peristiwa tersebut berjumlah 65 ton. Menurutnya, sebanyak 65 ton amunisi tersebut meledak lantaran kedaluwarsa dan merupakan gabungan dari beberapa satuan di Kodam Jaya.

“Ada MKK (Munisi Kaliber Kecil) dengan MKB (Munisi Kaliber Besar). Jadi, seluruhnya ada 65 ton tonasenya,” kata Agus di Kabupaten Bogor, Ahad, 31 Maret 2024.

Pangdam Jaya Mayor Jenderal Mohammad Hasan memastikan tidak ada korban jiwa dari peristiwa ledakan tersebut. Ia juga menyebut kondisi di sekitar lokasi sudah aman. Sebab, ledakan itu terjadi di bagian bawah tanggul. Diketahui lokasi gudang itu berdekatan dengan sungai.

“Sampai dengan saat ini kami sudah mengecek seluruh lokasi, di arah permukiman tidak ada korban jiwa,” kata dia.

Menurut Hasan, peristiwa ledakan diperkirakan terjadi pada Sabtu sekitar pukul 18.05 WIB. Setelah ditelusuri, ledakan bersumber dari gudang amunisi nomor 6 yang semula nampak mengeluarkan asap. “(Asap) ternyata terindikasi ledakan,” kata dia.

Desakan Evaluasi Penyimpanan Amunisi

Kala itu, pakar militer Anton Aliabbas turut menyoroti meledaknya gudang amunisi milik Kodam Jaya tersebut. Pihaknya mengingatkan kejadian ini bukan kali pertama. Menurutnya, dalam satu dekade terakhir, kejadian amunisi meledak telah beberapa kali terjadi.

“Kejadian seperti ini sebenarnya bukanlah yang pertama terjadi,” kata Anton lewat keterangannya kepada Tempo, Ahad, 31 Maret 2024. “Dalam 10 tahun terakhir, insiden serupa telah beberapa kali terjadi.”

Pada 5 Maret 2014, ujar dia, gudang amunisi milik Kopaska di Markas Kopaska di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, meledak. Insiden ini melukai 87 orang dan 1 orang meninggal dunia. Kejadian serupa kembali terjadi pada 14 September 2019 pada gudang berisi bahan peledak milik Brimbob Polda Jateng, Semarang. Kejadian ini melukai 1 orang.

“Pada 4 Maret 2024, gudang milik Detasemen Gegana, Satuan Brimob Polda Jatim, Surabaya, Jawa Timur juga meledak. Ledakan ini disebut berasal dari mortir yang akan didisposal,” katanya.

Mengingat insiden ini kerap berulang, menurut Anton, penting kiranya untuk dilakukan evaluasi secara menyeluruh terkait standar penanganan amunisi terutama yang telah kadaluwarsa dan akan dimusnahkan. Menurutnya, TNI maupun Polri memang memiliki aturan baku soal penanganan amunisi dan bahan peledak. Tapi mengingat beberapa insiden terakhir melibatkan bahan peledak kadaluwarsa, ujar dia, maka sudah sepatutnya ada peninjauan aturan yang komprehensif.

“Selain itu, belajar dari ledakan Gudmurah, ada baiknya ke depan, Panglima TNI bersama para Kepala Staf untuk meninjau ulang semua lokasi penyimpanan munisi dan bahan peledak,” ujar Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) ini.

Menurut dia, penyelidikan hendaknya tidak hanya berhenti pada mekanisme penjagaan di lapangan saja. Tapi hingga setingkat Pangdam. Sekalipun tidak menimbulkan korban jiwa, kata Anton, pertanggungjawaban pimpinan dalam satuan tetap dibutuhkan. Sebab, ini bertalian dengan penyediaan rasa aman di masyarakat.

Pakar militer Connie Rahakundini Bakrie juga pernah menyentil soal penyimpanan amunisi kala menyoroti meledaknya Gudmurah Kodam Jaya tersebut. “Prinsip pada gudang amunisi adalah keselamatan tertinggi, artinya tidak boleh meledak oleh karena apa pun,” ujar Connie Bakrie kepada Tempo, Ahad, 31 Maret 2024.

Dia menjelaskan, ini termasuk derajat tertentu sabotase lawan. Misalnya, batas keamanan bisa tembus jika diserang pesawat siluman. Hal ini, kata dia, dibakukan dalam sebuah prosedur tetap alias protap yang tidak boleh dilanggar.

“Jika dilanggar, maka risiko akan semakin besar,” ujar Connie.

Dia melanjutkan, TNI seharusnya melakukan penyelidikan pada siklus protap. Lalu melakukan penyelidikan forensik, kemudian menganalisis. Baru setelah itu disimpulkan penyebab sebenarnya.

“Saya lihat masih terlalu dini jika sudah diumumkan penyebabnya,” kata Connie.

Amelia Rahima Sari dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online