Selular.id – Upbit Indonesia mengadakan Media dan Community Gathering Spesial Ramadhan, menghadirkan diskusi mendalam tentang perkembangan industri Web3 serta peluang ekonomi digital di Indonesia.
Acara ini, yang berlangsung atas kerja sama dengan IDNFT, mempertemukan komunitas, media, serta pelaku industri kripto untuk membahas tren terbaru dan strategi masa depan.
Dalam kesempatan ini, Upbit Indonesia juga mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan izin penuh dari OJK.
Dengan pencapaian tersebut, Upbit semakin memperkuat posisinya sebagai platform exchange yang patuh regulasi dan terpercaya di Indonesia.
Sebelumnya, Upbit telah mengantongi izin di Singapura dan Thailand, menjadikan Indonesia sebagai negara terbaru yang memberikan lisensi resmi bagi Upbit.
“Izin penuh dari OJK memperkuat posisi Upbit sebagai platform yang patuh regulasi dan siap berkontribusi lebih jauh dalam membangun industri aset digital yang sehat di Indonesia. Ini juga membuka peluang bagi kami untuk menghadirkan inovasi baru yang lebih aman dan efisien bagi pengguna,” ujar Resna Raniadi, Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia.
Baca juga: Upbit Indonesia Memperoleh Izin dari OJK
Perkembangan Web3 dan Potensinya di 2025
Dalam panel diskusi, para pembicara menyoroti bagaimana Web3 menjadi bagian integral dari transformasi digital global.
Industri Web3 diprediksi akan mengalami pertumbuhan pesat pada 2025, dengan tren utama berupa kolaborasi antara Artificial Intelligence (AI) dan sektor terdesentralisasi (DeFi).
Kombinasi ini memungkinkan pengembangan aplikasi dengan metode prompting yang lebih cepat dibandingkan coding tradisional.
Selain itu, segmen baru seperti Decentralized AI dan Decentralized Finance AI semakin berkembang, menciptakan ekosistem tersendiri yang diminati oleh para investor dan pengguna.
Stablecoin juga diprediksi akan semakin populer dengan berbagai proyek yang mengintegrasikannya dalam transaksi sehari-hari serta produk dunia nyata.
“Kami melihat bahwa Web3 bukan hanya sekadar tren, tetapi revolusi dalam ekonomi digital. Dengan regulasi yang mendukung dan adopsi yang terus berkembang, Indonesia bisa menjadi pemain kunci di industri ini,” tambah Resna.
Beberapa proyek besar dalam Web3, seperti NWB, CSR, dan YSBC, semakin menarik perhatian dan diharapkan menjadi katalis bagi pertumbuhan industri secara global, termasuk di Indonesia.
Baca juga: Marak Penipuan Kripto, Upbit Indonesia Bagikan Cara Aman Berinvestasi
Dampak Web3 bagi Indonesia: Mendorong Akses Keuangan dan Kesempatan Kerja Global
Web3 tidak hanya mendorong desentralisasi tetapi juga meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat yang belum memiliki akses perbankan.
Dengan konektivitas global yang ditawarkan oleh Web3, talenta lokal memiliki kesempatan untuk bekerja dalam ekosistem digital global dan mendapatkan penghasilan dalam mata uang asing.
Beberapa peluang pekerjaan di ekosistem Web3 semakin berkembang seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi blockchain dan aset digital.
Profesi seperti online creator kini memiliki potensi penghasilan hingga $5.000 per bulan, terutama melalui monetisasi konten digital berbasis blockchain.
Selain itu, peran copywriter Web3 yang berfokus pada komunikasi dan edukasi terkait ekosistem terdesentralisasi dapat menghasilkan sekitar $3.000 per bulan.
Sementara itu, profesi di bidang teknis seperti blockchain developer dan smart contract engineer menjadi salah satu yang paling diminati, dengan rentang pendapatan mencapai $60.000 hingga $100.000 per bulan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan pengembangan infrastruktur Web3 yang aman dan efisien.
Teknologi NFT dan blockchain juga memungkinkan para kreator untuk mendapatkan royalti langsung dari konten mereka, melalui inovasi seperti “coinized content,” di mana setiap unggahan dapat dikonversi menjadi aset digital yang bisa diperdagangkan.
Budi Santosa, Founder IDNFT, menambahkan, “Web3 membuka peluang ekonomi yang belum pernah ada sebelumnya. Kreator dan profesional di Indonesia kini dapat bersaing di pasar global tanpa batasan geografis. Dengan memahami teknologi ini lebih dalam, masyarakat bisa memanfaatkan Web3 untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dan membangun masa depan ekonomi digital yang lebih inklusif.”
Meski Web3 menawarkan berbagai peluang, tantangan tetap ada, termasuk edukasi pengguna, regulasi yang masih berkembang, serta risiko keamanan.
Banyak masyarakat masih menyamakan crypto dengan aset investasi konvensional seperti saham, sementara regulasi belum sepenuhnya sejalan dengan pertumbuhan pesat industri ini.
Baca juga: Sejumlah Negara Sudah Terbitkan CBDC, Kripto Jadi Alat Pembayaran
Sebagai langkah strategis, Upbit berkomitmen untuk:
- Meningkatkan Literasi dan Edukasi: Bekerja sama dengan universitas dan komunitas untuk memperluas pemahaman tentang Web3 dan crypto.
- Memastikan Keamanan Pengguna: Menerapkan mitigasi risiko dalam koneksi dengan pihak ketiga untuk menjaga keamanan data pengguna.
- Meningkatkan Transparansi: Memberikan informasi yang jelas kepada regulator dan pengguna terkait transaksi dan perlindungan dana.
Masa Depan Web3 dan Crypto di Indonesia
Dengan perkembangan pesat industri Web3 dan semakin adaptifnya regulasi di Indonesia, Upbit optimistis terhadap masa depan crypto dan tokenisasi aset di Tanah Air.
Melalui edukasi yang lebih luas, sistem keamanan yang ketat, serta strategi inovatif, Upbit Indonesia akan terus berperan sebagai pemimpin dalam pertumbuhan ekonomi digital berbasis blockchain.
Resna Raniadi, Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, menegaskan bahwa dengan perolehan lisensi penuh dari OJK, Upbit semakin percaya diri dalam menyediakan ekosistem kripto yang aman dan terpercaya bagi pengguna di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperkuat industri ini dengan mengedepankan edukasi dan transparansi,” ujarnya.
Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News