TEMPO.CO, Jakarta - Institut Teknologi Bandung (ITB) mengakui seorang mahasiswa mereka berinisial LVN terlibat dalam praktik perjokian Ujian Tulis Berbasis Komputer pada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau UTBK SNBT 2025. “ITB mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan (LVN) benar merupakan mahasiswa aktif ITB,” kata Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Neneng Nurlaela Arief pada Kamis, 1 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keterangan dari ITB itu untuk menanggapi pernyataan resmi Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) UTBK 2025 dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring pada Selasa, 29 April 2025. ITB menyesalkan bahwa perjokian itu dilakukan oleh seorang mahasiswa yang seharusnya menjunjung tinggi etika akademik.
“Dengan segera kami melakukan langkah-langkah penegakan aturan akademik dan kemahasiswaan,” ujarnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab institusi atas dugaan keterlibat mahasiswanya, ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk menindaklanjuti pemeriksaan kasus ini. Komisi itu bertugas memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan, dan jika terbukti maka Komisi akan merekomendasikan sanksi kepada Rektor ITB sesuai dengan ketentuan.
“Sementara itu, dugaan tindak pidana kami serahkan penanganannya kepada pihak kepolisian,” kata Nurlaela.
ITB, kata dia, berkomitmen menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, tanggung jawab akademik, serta senantiasa berupaya menjaga kepercayaan publik dan mendorong terciptanya budaya akademik yang jujur, bersih, dan beretika.
Panitia UTBK di Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung menemukan dua orang joki ujian pada hari yang berbeda. Menurut Ketua Pelaksana UTBK-SNBT 2025 ISBI Bandung Indra Ridwan, joki ujian pertama ditemukan Jumat, 25 April 2025, kemudian joki kedua pada Ahad 27 April. Joki pertama seorang lelaki.
“Dia memperkenalkan diri dengan nama asli Lucas Valentino Nainggolan dan terkonfirmasi sesuai foto KTP yang tersimpan dalam handphone-nya,” ujar Indra. Pelaku mengakui menggantikan tiga orang peserta di ISBI Bandung. Pilihan program studi yang diambil adalah kedokteran di Universitas Airlangga dan Universitas Udayana.
Temuan kasus joki kedua pada Ahad, 27 April 2025, adalah seorang perempuan. Dalam pendalaman yang disaksikan oleh Tim Pelaksana UTBK ISBI Bandung, peserta mengakui bahwa yang bersangkutan hadir menggantikan dua peserta berbeda dalam dua sesi yang berlainan.
Ia kemudian membuka identitas aslinya sebagai Khamila Djibran. Selain itu, panitia SNPMB mengungkap seorang joki perempuan lainnya bernama Healthy Febriana Jessica.
Tempo berusaha mengkonfirmasi kedua joki yang diduga alumni itu ke Rektor, Wakil Rektor, Dekan, dan Humas ITB, sejak Rabu 30 Mei hingga 1 Mei 2025 namun mereka tidak menjawab hingga berita ini selesai ditulis.
Seorang sumber di ITB mengatakan dari tiga orang yang terlibat perjokian, seorang pelaku adalah mahasiswa aktif, dan dua orang lainnya merupakan alumni ITB dari Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM).
Dari pencarian di Internet, nama Khamila Djibran diketahui berasal dari program studi teknik pertambangan. Tugas akhirnya dimasukkan ke Perpustakaan Digital ITB pada 7 Maret 2023. Sementara Healthy Febriana Jessica dari program studi teknik perminyakan, tugas akhirnya dimasukkan ke Perpustakaan Digital ITB pada 27 Juni 2022.