6 Kriteria Anak Nakal Dikirim ke Barak Militer

5 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan anak-anak nakal dikirim ke barak militer menjadi tren yang dilakukan oleh sejumlah kepala daerah hari-hari ini. Mulai dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Bupati Cianjur Mohamad Wahyu Ferdian, Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, hingga Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie telah menerapkan sistem ini.

Padahal, menurut psikolog klinis anak dan remaja Mira Damayanti Amir persoalan anak-anak nakal tak bisa diselesaikan hanya dengan pendidikan militer. Permasalahan kenakalan harus dilihat dan diselesaikan secara komprehensif. Pendidikan militer, kata dia, bisa mendisiplinkan anak tapi tak menjamin penyelesaian akar masalah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Bisa saja sih, pendidikan militer mendisiplinkan anak, tapi apakah itu otomatis menyelesaikan masalah? Enggak menjamin juga,” kata Mira melalui sambungan telepon pada Rabu, 30 April 2025.

Di sisi lain, yang menjadi pertanyaan adalah kenakalan anak seperti apa yang menjadi kriteria untuk dikirim ke barak militer?

Kriteria Kenakalan Anak ala Dedi Mulyadi

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mulai menerapkan kebijakan mengirim anak nakal ke barak militer per Mei ini. Pendidikan tersebut dilaksanakan di dua tempat, yaitu Lapangan Kujang Rindam III/Siliwangi, Bandung, dan Markas Resimen Artileri Medan (Menarmed) 1 Kostrad di Purwakarta. Dedi bekerja sama dengan TNI AD untuk melaksanakan program ini.

Menurut Dedi, anak-anak yang dikirim ke barak militer bukanlah mereka yang baru satu-dua kali melanggar aturan, melainkan yang sudah berkali-kali melakukan pelanggaran berat dan tidak berhasil dibina oleh orang tua maupun pihak sekolah. Tujuan utamanya untuk membentuk karakter yang lebih baik, membangun kedisiplinan, serta memperbaiki kondisi fisik dan mental mereka.

Adapun sejumlah kriteria yang membuat seorang anak dianggap “nakal” dan layak dikirim ke barak militer menurut Dedi Mulyadi yaitu:

1. Anak yang sering terlibat dalam tawuran, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

2. Anak yang diketahui mengonsumsi alkohol atau terlibat dalam aktivitas mabuk-mabukan

3. Anak yang terlalu sering bermain game seperti Mobile Legends hingga begadang, sehingga kesulitan bangun pagi dan malas bersekolah.

4. Anak yang berperilaku membangkang terhadap orang tua, termasuk anak yang bersikap kasar atau bahkan mengancam keluarga di rumah.

5. Anak yang kerap menciptakan kekacauan di sekolah dan mengganggu proses belajar.

6. Anak yang gemar membolos tanpa alasan jelas, bahkan yang meninggalkan rumah namun tidak pernah sampai ke sekolah.

Kriteria Kenakalan Anak Menurut Bupati Cianjur

Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaksanakan program pembinaan siswa bermasalah di barak militer bagi 30 orang siswa SMP pada Selasa, 6 Mei 2025. Para siswa akan diantarkan orang tuanya masing-masing. Program dilaksanakan dengan pendekatan pendidikan bela negara.

Bupati Cianjur Mohamad Wahyu Ferdian sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kodim 0608 Cianjur dan Yonif Raider 300/Brajawijaya untuk pelaksanaan program pembinaan ini, serta melibatkan kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

“Langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen kami memperbaiki kualitas generasi muda Cianjur, Mereka yang dianggap bermasalah atau nakal seperti terlibat tawuran, mabuk, hingga penyimpangan seksual akan mendapat pembinaan di barak,” ujarnya di Cianjur pada Senin, 5 Mei 2025, seperti dikutip dari Antara.

Kriteria Kenakalan Anak Versi Wali Kota Singkawang

Berbeda dengan Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan Barat penerapan pendidikan militer terhadap remaja nakal ini diperuntukkan bagi anak-anak yang suka balap liar. Menurut Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie pembekalan bela negara bagi para pelaku balap liar di wilayahnya untuk embentuk disiplin dan perubahan pola pikir bagi mereka.

“Anak-anak ini nantinya tinggal di Camp Rindam selama menjalani program pembekalan bela negara,” ujarnya di Singkawang pada Sabtu, 3 Mei 2025.

Adanya Pemkot Singkawang menjaring para pelaku balap liar yang meresahkan masyarakat untuk mengikuti pembekalan bela negara di Rindam XII/Tanjungpura. Dia mengatakan para remaja tersebut akan mengikuti pembinaan yang dipandu oleh TNI, Polres, dan Pemkot Singkawang.

“Pembekalan ini diberikan untuk mereka yang telah diamankan oleh Satuan Lalu Lintas Polres Singkawang beberapa hari lalu. Mereka dipastikan akan mengikuti program pembekalan bela negara di Rindam XII Tanjungpura,” tuturnya.

Ervana Trikarinaputri, Sapto Yunus, Angelina Tiara Puspitalova, Eka Yudha Saputra, Dinda Shabrina, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online