Alasan Pramono Anung Tambah Jumlah Penerima KJP: Ibu Saya Guru

6 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan alasannya menambah jumlah penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Salah satu alasannya adalah karena Pramono lahir dari keluarga yang melek pendidikan. Ibu Pramono adalah seorang guru. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kenapa ini saya lakukan? Karena saya ini anaknya guru," ujarnya dalam sambutan di acara buka puasa DPD Partai Golkar Jakarta pada Senin, 17 Maret 2025.

Pramono mengeklaim, dirinya memilih untuk menambah kuota penerima KJP karena merasakan sendiri sulitnya akses masyarakat untuk bersekolah. Ia bahkan bercerita harus bekerja keras untuk bisa mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya. 

"Saya tahu bagaimana menjadi orang yang tidak mampu harus bersekolah," kata mantan Sekretaris Negara tersebut. 

Menurut Pramono, keputusannya untuk menambah jumlah penerima KJP merupakan jawaban dari persoalan riil yang ia lihat di masyarakat. Sehingga, hal tersebut dijadikan sebagai program prioritasnya ketika menjabat. 

"Yang kemudian saya akan selesaikan tidak lebih dari 1 bulan. Dan saya akan selesaikan dalam minggu-minggu ini," ucapnya. 

Sebelumnya Pramono mengatakan akan menambah kuota penerima KJP dari 525.000 menjadi 705.000 penerima. Sedangkan untuk Kartu Jakarta Mahasiswa Unggulan (KJMU) akan dialokasikan untuk 15 ribu penerima. 

"Kemarin itu 525 (ribu), turun, sekarang akan kami naikkan kembali menjadi 705 ribu siswa yang akan menerima KJP, sedangkan KJMU-nya kurang lebih 15 ribu sekian,” ujarnya seusai Rapat Paripurna DPRD Jakarta di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat pada Rabu, 12 Maret 2025.

Dirinya menargetkan 705 ribu KJP dan 15 ribu KJMU tersebut dapat dibagikan secara seluruhnya sebelum lebaran atau Hari Raya Idulfitri 2025. “Sudah diputuskan, mudah-mudahan pada akhir Maret ini, sebelum lebaran sudah bisa kami bagikan,” kata Pramono. 

Sementara itu, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno sebelumnya mengusulkan diadakannya penambahan syarat berprestasi bagi penerima KJP. Menurut dia, penambahan syarat ini dapat memberi motivasi belajar bagi para siswa. “Untuk men-trigger mereka dapat (KJP), mereka harus rajin belajar,” kata Rano Karno kepada Tempo saat ditemui di kantornya di Balai Kota Jakarta pada Kamis, 6 Maret 2025.

Rano Karno menuturkan kriteria berprestasi ini dapat diukur melalui nilai rapor para siswa penerima KJP. Adapun besaran nilai yang menjadi tolok ukur pintar dapat dikaji kembali secara lebih mendalam bersama dinas terkait serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta.

Hanin Marwah ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online